Buah karya Peter Jackson dalam film The Lord of the Rings bisa dibilang tidak tertandingi dalam hal sinematografi dan soundtrack. Trilogi dari film pertamanya yang dirilis pada tahun 2001, telah mengumpulkan jutaan penggemar di seluruh dunia dan menjadikan pemerannya sebagai bintang sukses di industri film, termasuk Cate Blanchett (berperan sebagai Galadriel), Hugo Weaving (berperan sebagai Elrond), Viggo Mortensen (berperan sebagai Aragorn), Elijah Wood (berperan sebagai Frodo), dan Ian McKellen (berperan sebagai Gandalf).
Setelah dua dekade, cincin yang diperebutkan semua orang kembali dengan para tokoh penyihir elf kuat Galadriel dan Elrond, penguasa Rivendell. Anggaran sebesar US$715 juta (sekitar Rp 10,7 triliun) dari serial ini dijamin akan memesona penonton dengan set dan kostum yang memukau.
Dirilis pada Jumat (2/9) di saluran Amazon Prime, The Lord Of The Rings: The Rings Of Power telah menarik tinjauan beragam dari penggemar dan kritikus. Apa saja sih fakta menarik yang dihadirkan serial adaptasi buku fantasi ini? Simak yuk lebih jelasnya di bawah ini!
- Serial Ini bukan merupakan prekuel dari film trilogi sebelumnya
Berlatar belakang ribuan tahun sebelum peristiwa dalam novel J.R.R. Tolkien The Hobbit dan The Lord of the Rings, zaman kedua dari sejarah middle-earth akan ditemukan. Namun, serial ini merupakan adaptasi lepas dari buku karena Amazon Prime tidak mendapatkan hak dan izin untuk membuat film adaptasi dari The Silmarillion, novel prekuel Tolkien sebelum cincin tersebut jatuh ke tangan Bilbo Baggins. Sebaliknya, produser serial ini beralih menuju lampiran dalam novel The Lord of the Rings.
Lampiran berisi catatan Tolkien tentang sejarah middle-earth, yang juga mencakup ringkasan singkat dari peristiwa di The Silmarillion. Langkah ini membuat banyak penggemar Tolkien khawatir tentang apakah serial ini bisa tetap setia pada materi sumber.
- Menampilkan set lokasi syuting yang sudah dikenal
Bagi penggemar yang telah menonton The Lord of the Rings akan mengingat kediaman Dwarven yang terkenal di Khazad-dûm, atau Moria, dan mengingat penemuan mengerikan di dalamnya. Makam terpencil yang dipenuhi dengan kerangka, di mana bau kematian sangat terasa, secara harfiah dihidupkan sebagai kerajaan yang ramai. Dipulihkan ke masa kejayaannya, Khazad-dûm dipenuhi dengan tanaman hijau dan air terjun yang megah.
Meskipun bukan Rivendell, penggemar kerajaan elf yang melihat Lindon akan mengingatkan pada tempat tinggal elf Elrond dan Arwen, yang ada di dalam trilogi. Dipenuhi dengan cahaya hangat dan alam, bagian barat middle-earth menjadi hidup dalam serial ini.
- Karakter favorit pemirsa kembali!
Dua karakter populer dari film The Lord of the Rings akan memiliki peran yang lebih signifikan dalam serial ini. Mereka adalah Galadriel dan Elrond. Dalam film, dua penguasa elf tersebut memprioritaskan kerajaan mereka sendiri karena kekuatan mereka sebagai penopang alam yang mereka huni.
Dalam serial ini, pemirsa melihat keduanya sebagai sosok yang lebih muda dan lebih riang, dimana Galadriel sebagai komandan prajurit muda dan Elrond, peri muda, yang berusaha mendapatkan pengakuan melalui politik.
Karakter lainnya telah disebutkan dalam film atau diambil dari nama yang muncul dalam novel dan lampirannya.
- Tidak perlu menyaksikan film Lord of the Rings sebelumnya untuk mengikuti plot ceritanya
Jelas tidak perlu membiasakan diri dengan menyaksikan The Hobbit dan The Lord of the Rings sebelum menonton The Rings of Power. Langsung saja masuk dan nikmati pertunjukannya. Hal ini juga belaku bagi kamu yang pernah menyaksikan filmya, membaca bukunya, atau bahkan mencoba The Silmarillion. Begitu banyak hal yang yang bisa dibongkar dalam serial baru ini.
Direncanakan untuk hadir selama lima musim, musim pertama The Lord Of The Rings: The Rings Of Power akan menampilkan delapan episode.