Kekerasan dalam hubungan dapat terjadi pada siapa saja, baik sudah menikah maupun saat masih pacaran. Kekerasan yang terjadi bisa dalam bentuk apapun, sedihnya, fenomena tersebut kebanyakan menimpa perempuan. Dan, sayangnya, banyak perempuan yang tak berani keluar dari hubungan yang diwarnai kekerasan, apapun bentuk atau jenis kekerasan itu. Ini dia 5 jenis kekerasan dalam hubungan yang perlu kamu sadari. Dilansir dari portal KemenPPA, dan beberapa sumber terkait.
1. Kekerasan Seksual
Menurut survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau KemenPPPA dan Badan Pusat Statistika (BPS) terkait Pengalaman Hidup Perempuan Nasional pada tahun 2016 silam, sebanyak 33,4% perempuan di usia 15-64 tahun telah mengalami kekerasan fisik dan/atau kekerasan seksual, dengan perbandingan 18,1% kekerasan fisik dan 21,2% kekerasan seksual.
Meskipun begitu, tak dipungkiri juga kekerasan dalam hubungan dapat terjadi kepada laki-laki. Bersumber dari National Sexual Violence Resourcer Center (NSVRC), secara nasional, 81% wanita dan 41% laki-laki melaporkan beberapa bentuk pelecehan dan/atau kekerasan seksual.
Kekerasan seksual yang dimaksud bisa berupa memeluk, mencium, meraba, hingga melakukan hubungan seksual di bawah ancaman atau tanpa persetujuan kedua belah pihak. Jadi meskipun kalian sudah menikah, tetap utamakan consent ya!
2. Kekerasan Fisik
Nah yang kedua ada kekerasan fisik. Kekerasan ini kerap dijumpai dan juga dapat terlihat oleh mata karena biasanya akan meninggalkan jejak seperti lebam atau bengkak. Kebanyakan dari korban tidak bisa melawan pelaku karena banyaknya faktor, seperti takut, kalah besar dan kuat, atau sudah terbiasa memaafkan pasangannya karena terlalu sayang.
Kekerasan fisik bisa berupa memukul, menendang, menampar, mendorong, dan lainnya yang membuat tubuh korban sakit hingga luka. Segera tinggalkan pasangan kalau dia sudah mulai main tangan ya! Karena kalau dia sayang, dia tak akan menyakitimu.
3. Kekerasan Emosional
Tidak kalah menakutkannya yaitu kekerasan emosional atau psikologis. Kekerasan ini tidak boleh kamu anggap remeh karena menyangkut dengan kesehatan mental seseorang, lho. Tindakan seperti mengancam, menjelek-jelekkan, dan berkata kasar dapat mengganggu kestabilan mental seseorang. Ditambah lagi kalau korban sudah memiliki mental issue sendiri.
Pelaku yang melakukan kekerasan emosional harus diwaspadai ya. Melansir dari Hello Sehat, kekerasan emosional adalah jenis kekerasan yang meliputi serangan secara verbal maupun ditampakkan secara tidak langsung lewat perilaku manipulatif. Jadi kamu harus bisa melihat sifat pasangan kamu, apakah dia sosok manipulatif atau tidak?
4. Kekerasan Ekonomi
Menarik, ternyata ada juga lho kekerasan ekonomi. Sebuah tindakan yang berhubungan dengan finansial pasangan. Menurut KemenPPPA, kekerasan ekonomi atau financial abuse adalah bentuk kekerasan berupa meminta pasangan untuk mencukupi segala keperluan hidupnya seperti memanfaatkan atau menguras harta pasangan.
Sudah jelas bukan? Kenali pasangan kamu baik-baik, jangan sampai kamu hanya dimanfaatkan uangnya saja. Bukannya bahagia bersama pasangan, kamu bisa bangkrut dan ditinggalkan!
5. Kekerasan Pembatasan Aktivitas
Kekerasan terakhit ialah pembatasan aktivitas pasangan. Pernah dengar tidak, teman atau kerabat bercerita keposesifan pasangannya? Nah itu salah satu kekerasan pembatasan aktivitas, lho.
Memang jarang disadari, namun tetap terasa kalau tindakan itu cukup menyiksa. Apalagi kamu orang yang ekstrovert dan mudah bergaul dengan siapa saja. Kekerasan dalam bentuk ini pasti sangat memukulmu.
Tak hanya posesif, pelaku juga dengan berani mengatur apapun yang korban akan lakukan. Tak boleh begini, tak boleh begitu, dengan alasan demi kebaikan si korban, padahal ia sangat membatasi bagaimana korban mengekspresikan dirinya melalui kegiatan sehari-harinya.
Itulah 5 jenis kekerasan dalam hubungan, ada yang tampak mata, ada juga yang samar-samar namun dampaknya sangat jelas. Hati-hati dalam menjalin hubungan. Jangan biarkan siapapun menyakitimu, cintailah diri sendiri!