Dunia perfilman Tanah Air sedang bangkit usai terimbas pandemi Covid-19. Kebangkitan tersebut ditandai dengan banyaknya film Indonesia yang mengisi slot bioskop hingga akhir tahun. Penonton pun tidak lagi takut datang ke bioskop.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak film Indonesia yang sudah, sedang, dan akan diputar di bioskop adalah sekuel dari film sebelumnya. Sayangnya, enggak semua sesukses film pendahulunya. Berikut 5 film sekuel yang gagal di pasaran.
1. Laskar Pelangi 2: Edensor
Kesuksesan Laskar Pelangi mendorong rumah produksi Mizan Productions dan Falcon Pictures membuat sekuelnya. Sayang, Laskar Pelangi 2: Edensor justru terbilang gagal di bioskop. Rilis 2013, Laskar Pelangi hanya mampu menyerap 390.810 penonton dan pendapatannya pun sangat jauh dari film pertamanya, yang sukses mengumpulkan 4,7 juta penonton.
2. Warkop DKI Reborn 3
Dua film pertama Warkop DKI Reborn berhasil menyedot jutaan penonton di bioskop. Bahkan, Part 1-nya selama 6 tahun menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 6,8 juta penonton. Sayang, sekuel ketiga dari Warkop DKI Reborn yang dibintangi Aliando, Adipati Dolken, dan Randy Danistha justru sangat jauh dari kata memuaskan, hanya ditonton 843.499 pasang mata.
3. Get Married 4
Semua sekuel film Get Married mengalami penurunan jumlah penonton yang cukup signifikan dibanding film pertamanya. Terparah Get Married 4 yang rilis 2013, hanya menarik minat 306 ribu orang. Get Married sendiri disaksikan 1,38 juta jiwa saat rilis pada 2007.
4. Naga Naga Naga
Diproduksi Citra Sinema bersama MD Pictures, film yang dibintangi Tora Sudiro, Deddy Mizwar, dan Cut Beby Tsabina gagal menyamai kesuksesan pendahulunya Naga Bonar Jadi 2. Naga Naga Naga hanya mampu menghimpun tidak sampai 80 ribu penonton. Sangat jauh dari Nagabonar Jadi 2 yang menjadi film Indonesia terlaris 2007 nomor 2 dengan 1,2 juta penonton.
5. Keluarga Cemara 2
Keluarga Cemara menjadi salah satu film Keluarga tersukses. Rilis 2007, Keluarga Cemara merangkul 1,7 juta penonton. Sayang, Keluarga Cemara 2 yang sutradara dan penulis berbeda dari yang pertama gagal menyamai apalagi melampaui yang pertama, dengan hanya disaksikan 444.041 penonton.