Jagat dunia maya sedang dihebohkan dengan film dokumenter bertajuk The Tinder Swindler yang mengungkap penipu ulung Simon Leviev di aplikasi Tinder yang sudah banyak menipu wanita di berbagai belahan dunia.
Terungkapnya fakta penipuan Simon Leviev menjadi trending di semua media sosial bahkan sang penipu pun sampai menghapus akun Instagramnya karena banyak dibombardir netizen. Bagaimana tidak pria berdarah Israel ini telah meraup untung ratusan ribu dolar dari korban wanitanya.
Felicity Morris yang menjadi sutradara di film ini, berusaha menyajikan kisah pilu yang dialami oleh wanita bernama Ayleen Charlotte asal Norwegia yang menjadi korban dari Simon Leviev. Sebagai korban rayuan gombal, ia berusaha mencari keadilan dan melakukan balas dendam kepada Simon.
Penasaran siapakah sosok Simon Leviev? Berikut 7 fakta mengenai Simon Leviev yang harus kamu pahami sebelum memutuskan berkencan lewat aplikasi dating.
1. Melakukan penyamaran
Nama asli Simon Leviev sebenarnya adalah Shimon Hayut. Simon membangun citranya di aplikasi Tinder sebagai pria tampan yang lahir dari keluarga miliarder pengusaha berlian, Lev Leviev.
Faktanya, Simon tidak memiliki hubungan apapun dengan miliarder berlian Rusia-Israel tersebut.
2. Terlibat tindakan kriminal
Menurut The Times of Israel, Simon Leviev pernah didakwa di Israel dengan dakwaan pencurian, pemalsuan, dan penipuan pada tahun 2011 karena telah mencairkan cek curian, tetapi melarikan diri sebelum dijatuhi hukuman. Simon juga pernah dihukum di Finlandia karena menipu wanita dan kembali ke Israel pada 2017, tetapi melarikan diri lagi dari negara itu.
Seperti tidak ada habisnya, Simon kemudian membuat identitas baru dan berlanjut sebagai penipu wanita di aplikasi Tinder. Simon ditangkap pada 2019 oleh Interpol atas laporan dari Ayleen Koeleman dan didakwa di Israel atas kejahatan yang dia lakukan dengan menjalani hukuman 15 bulan penjara.
Namun, The Times of Israel melaporkan bahwa Simon hanya menjalani hukuman lima bulan penjara saja. Dia dibebaskan demi mengurangi populasi narapidana di tengah kekhawatiran merebaknya COVID-19 di penjara.
3. Tawarkan kemewahan kepada wanita
Aksi penipuan Simon sebenarnya dilakukan dengan metode berulang. Setelah menemukan wanita di Tinder dan membuat mereka terpesona dengan hal-hal kemewahan seperti naik jet pribadi dan menginap di hotel mewah, Simon langsung mengajak wanita ini untuk ke jenjang yang lebih serius.
Setelah dirasa “korbannya” baper, Simon akan memalsukan semacam krisis ekonomi dan ancaman buatan yang menyerang dirinya agar para wanita ini rela mengumpulkan ribuan dolar untuk membantunya. Pada saat seorang wanita menyadari bahwa dia telah menjadi korban penipuan Simon, Simon pun mencari mangsa wanita berikutnya untuk tetap bertahan hidup di tengah kemewahannya.
4. Sudah dilarang menggunakan Tinder
Setelah kedoknya terbongkar, Simon Leviev kini resmi dilarang oleh Tinder untuk memiliki akun atas nama apa pun. Menurut laporan dari Variety, ketika The Tinder Swindler dirilis pada 2 Februari, Simon masih aktif di aplikasi kencan tersebut. Namun kini, dia sudah tak bisa lagi menggunakan Tinder.
“Kami telah melakukan investigasi internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan menggunakan nama alias apa pun,” kata Tinder dalam pernyataan resminya seperti diberitakan Variety.
Namun, bagaimana jadinya jika Simon Leviev beralih ke aplikasi dating yang lain seperti Bumble?
5. Deactivate akun Instagram
Akun Instagram@simon_leviev_official dengan 204.000 pengikut, beralih dari publik ke pribadi, yang berarti dia masih aktif menggunakannya. Dalam postingan terakhirnya dari tiga bulan lalu, dia sedang bersandar pada mobil Ferrari berwarna merah.
Leviev pasti menyanyikan lagunya sendiri dan telah melakukan usaha wirausaha baru. Usahanya kini menawarkan nasihat bisnis dengan bayaran, menurut The Tab. Situs webnya menyatakan bahwa dia “membuat semuanya sendiri” untuk menjadi “pengusaha kaya.”
Namun setelah boomingnya film dokumenter The Tinder Swindler, Simon mendapat banyak serangan di media sosialnya yang membuatnya memutuskan untuk deactivate akun Instagram. Sebelumnya Simon juga telah berjanji untuk melakukan klarifikasi atas film dokumenter ini.
6. Total uang yang didapatkan Simon
Menurut film The Tinder Swindler, Simon telah memperdaya dan menipu banyak perempuan asal Eropa seperti London, Roma, Barcelona, Tel Aviv, hingga Mykonos. Salah satu korban mengaku, Simon meminta uang senilai US$20.000 atau sekitar Rp287 juta. Ada juga korban lainnya yang mengaku kehilangan hingga lebih dari US$200.000 atau setara dengan Rp2,8 miliar karena kejahatan Simon.
Menurut laporan dari The Times of Israel, atas aksi penipuannya, Simon mendapatkan sekitar US$10 juta atau Rp143 miliar dari para korbannya di seluruh dunia.
7. Kehidupan Simon sekarang
Simon dibebaskan dari penjara setelah 15 bulan. Film dokumenter The Tinder Swindler menjelaskan kondisi Simon saat ini sebagai freeman di Israel dengan gaya hidup yang masih mewah dan berkencan dengan model asal Israel.