Saat ini adalah eranya konten. Lihat saja, dari anak kecil sampai orang dewasa, sibuk “ngonten” begitu istilahnya untuk mereka yang suka bikin konten. Dan tak dimungkiri, salah satu konten yang diminati adalah konten horror, lho.
Konten horror, somehow menjadi jenis hiburan yang dinikmati oleh banyak orang. Meski menyeramkan, namun bagi beberapa orang sensasi rasa takut itu dianggap menarik dan membuat penasaran.
Tingginya antusiasme dan tren konten horor saat ini membuat banyak orang tertarik menjadi kreator yang menyajikan konten seram. Apalagi hadirnya banyak platform video pendek seperti salah satunya SnackVideo, memungkinkan semua orang untuk membuat konten video dengan mudah.
Konten horor yang dapat dinikmati penonton tentunya memerlukan teknik storytelling yang baik, agar penonton bisa merasakan sensasi menegangkan dari cerita yang disajikan. Berikut ini beberapa tips membuat konten horor dengan teknik storytelling untuk platform video pendek:
1. Rangkum cerita dengan jelas dan menarik
Menyampaikan konten horor dengan teknik storytelling mengharuskan kamu untuk merangkum cerita menjadi jelas dan menarik. Buatlah inti dari cerita tersebut, mulai dari awal hingga akhir namun dengan padat dan singkat. Tujuannya, agar cerita yang akan kamu sampaikan dapat mudah dipahami oleh penonton.
Apabila kamu ingin membuat cerita bersambung, pastikan kontennya menarik dan pada bagian akhir video dibuat penonton menjadi semakin penasaran. Hal tersebut perlu dilakukan agar mereka tertarik untuk menonton bagian selanjutnya.
2. Buat naskah yang terstruktur
Kamu juga perlu menyiapkan naskah berisikan narasi yang akan kamu ucapkan dalam video. Pastikan bahwa naskah dibuat dengan terstruktur agar kamu tidak kebingungan saat menyampaikan cerita dan penonton memahami inti cerita dengan baik, hingga penonton turut merasakan sensasi seram dan menegangkan dari konten yang kamu bagikan.
3. Perhatikan gambar yang akan ditampilkan
Nuansa seram dalam konten horor pun akan semakin tinggi bila dilengkapi dengan gambar pendukung. Misalnya, kamu sedang bercerita tentang bangunan tua yang dikenal angker, maka kamu perlu menampilkan gambar dari bangunan yang kamu bicarakan tersebut.
4. Tambahkan audio pendukung yang menegangkan
Terakhir, kamu juga harus menambahkan audio pendukung yang menegangkan bahkan mencekam guna menghadirkan nuansa seram. Selain itu, pemilihan audio yang sesuai dengan jalan cerita juga mampu membuat konten horor kamu semakin disukai penonton.
Selain mengikuti teknik di atas, kamu juga dapat mencari referensi kreator yang menerapkan teknik storytelling dengan baik, salah satu kreator yang bisa dijadikan contoh adalah Lentera Malam Official, ini bisa kamu lihat di platform SnackVideo. Dia rutin menyajikan konten horor bagi para pengikutnya.
Dalam video yang disajikan, sang kreator menggunakan teknik storytelling dengan beberapa aspek pendukung. Cerita berhasil disajikan dengan rapi dan terstruktur. Selain itu, sang narator mampu menyampaikan ceritanya secara jelas namun tetap menarik.
Sebagai pelengkap, pencahayaan ruangan pun dibuat remang-remang bahkan mengandalkan cahaya dari lampu petromaks. Teknik pengambilan gambar dibuat unik yakni diambil dari beberapa sudut. Dilengkapi pula dengan audio pendukung yang menegangkan, konten tersebut berhasil menarik perhatian penonton hingga ikut merasakan keseramannya.