Meskipun kisah serial Apple TV+ “Pachinko” tampaknya bercerita khusus tentang sejarah Korea, salah satu sutradara serial tersebut, Kogonada, mengatakan bahwa narasinya jauh lebih besar dari itu.
“Saya pikir cerita ini tidak hanya secara khusus tentang sejarah Korea tetapi juga sangat universal,” kata Kogonada dalam acara online dengan media Korea dari Los Angeles, Jumat (18/3), sebagaimana dilansir melalui The Korea Herald. “Bahkan hari ini, kita tahu bahwa orang-orang terlantar, dan keluarga harus membuat pilihan tentang bagaimana bertahan hidup. Dan ini adalah cerita umum sepanjang sejarah. Jadi kami tahu bahwa ini akan menjadi cerita untuk semua orang karena ini adalah pencarian berkelanjutan untuk ketekunan dan ketahanan sebagai sebuah keluarga.”
Berdasarkan novel karya penulis Korea-Amerika Min Jin Lee, “Pachinko” menceritakan harapan dan impian keluarga imigran Korea dalam empat generasi. Kisahnya berpusat di sekitar kehidupan Sunja, seorang wanita yang lahir dari keluarga miskin di Busan pada awal 1900-an yang harus pindah ke Jepang selama masa penjajahan negara matahari terbit itu.
Penulis skenario serial delapan bagian ini, Soo Hugh, juga menambahkan bahwa dia menulis naskah dengan maksud untuk menyampaikan emosi yang dapat digaungkan oleh penonton seperti cinta sepasang kekasih dan kasih sayang seorang ibu.
“Kami tidak pernah ingin pertunjukan itu menjadi buku sejarah,” kata Hugh.
Bintang top Hallyu Lee Min Ho, yang berperan sebagai Koh Hansu, seorang pedagang Zainichi (warga Jepang keturunan Korea) yang jatuh cinta pada perempuan muda yang menjadi tokoh utama, Sunja muda, dalam drama tersebut. “Pachinko” juga memperlihatkan bahwa serial baru ini memiliki elemen yang dapat membuat publik dari seluruh dunia dapat terhubung.
“Kisah ini akan mengesankan semua orang tanpa memandang kebangsaan dan bahasa mereka,” ungkap bintang yang terkenal berkat drama “Boys Over Flowers” itu. “Saya berharap pertunjukan ini akan beresonansi dengan banyak orang.”
Selama acara pers, aktris pemenang Oscar Youn Yuh Jung, yang memerankan karakter Sunja yang lebih tua di “Pachinko” mengatakan bahwa dia memiliki beberapa kekhawatiran tentang menghidupkan novel setebal 490 halaman di layar kaca.
“Saya khawatir karena drama ini memiliki begitu banyak kilas balik. Dalam novel, peristiwa bisa terjadi secara kronologis tetapi dalam pertunjukan drama, hal itu menjadi bolak-balik, ” jelas aktris peraih Oscar lewat film “Minari” itu.
Aktris veteran Korea itu mengatakan kekhawatirannya hilang ketika dia menonton versi terakhir dari drama tersebut.
“Mereka semua mengatakan Apple, tapi saya tidak peduli apakah itu apel atau pir,” canda Youn. “Tapi ketika saya menontonnya, sinematografinya sangat bagus.”
Dia juga melanjutkan dan berbicara tentang Kim Min Ha, yang memerankan tokoh Sunja di usia awal dua puluhan.
“Saya juga khawatir tentang Sunja muda karena dia tidak memiliki banyak pengalaman akting. Saya sudah tua jadi saya khawatir tentang segala macam hal, ” katanya. “Dia (Kim) muncul dari episode kedua dan dia melakukan penampilan yang hebat. Saya memberinya saran untuk memperbaiki cara berjalannya dan beberapa hal kecil lainnya, tetapi saya sangat menikmati penampilannya.”
Aktris berusia 74 tahun itu juga menambahkan bahwa dia mengetahui tentang orang-orang Zainichi di Jepang, yang merupakan etnis Korea yang pindah ke Jepang sebagian besar pada awal 1900-an sebelum Semenanjung Korea terbelah menjadi Selatan dan Utara pada akhir Perang Dunia II, melalui serial tersebut.
“Saya tidak tahu tentang kehidupan yang mereka jalani,” kata Youn. “Mereka adalah orang-orang yang tidak diurus oleh pemerintah Korea setelah negara ini merdeka. Saya ingin memotret kehidupan mereka dengan benar.”
Ia menambahkan, alangkah baiknya jika penonton Korea juga bisa belajar tentang kehidupan mereka melalui drama tersebut.
Tiga episode pertama “Pachinko” akan tayang perdana Jumat (25/3) depan di Apple TV+. Lima episode sisanya akan dirilis satu per satu setiap hari Jumat berikutnya.