Siapa yang tidak mengena Putri Marino? Aktris kesayangan Indonesia yang dipuji-puji cara beraktingnya. Apalagi saat ia memerani karakter istri tersakiti, Kinan di serial Layangan Putus.
Kehebatannya dalam berakting bagai sudah diprediksi sejak awal karirnya. Putri Marino memenangkan Piala FFI kategori Pemeran Wanita Utama Terbaik 2017 dalam film debutnya ‘Posesif’ bersama Adipati Dolken.
“Sampe masuk nominasi pemeran utama wanita terus aku menang, jujur aku kaget sih, ‘Hah aku menang?’ Bersyukur, seneng, bangga, film pertama yang aku masih belum ngerti apa-apa, tapi aku dikasih apresiasi sebesar ini sama FFI.” Ucapnya kepada Ernest Prakasa di YouTube HAHAHA TV.
Sudah berbahagia sejenak, Putri Marino langsung merasa terbebani dengan adanya penghargaan besar itu. Pikiran dan kekhawatirannya muncul seketika,
“Jujur seneng cuma pasti ada bebannya sih, ’Oke terus abis ini aku harus buktiin nih ke orang-orang?’, awalnya euphoria (Perasaan gembira), ‘Oke aku menang terima kasih banyak’, tapi muncul beban kaya, ‘Oh abis ini pasti banyak orang-orang berekspektasi sama aku. Harus selalu ada di posisi ini terus. Aku harus gimana ya dengan perolehan ini’.” Jelasnya.
Bersyukurnya rasa beban itu tidak dirasakan sampai saat ini. Piala yang ia dapatkan hanya dianggap sebagai bonus dari apa yang sudah ia kerjakan. Ia hanya ingin membuat karya dengan jujur dan ikhlas.
“Udah ngga sih, sekarang aku ngerasa yaudah piala citra sebagai bonus aja, gimana kita berkarya terus dengan jujur dan ikhlas, tiba-tiba datang pialanya yaudah disyukuri.” Katanya.
Putri Marino mengaku mendapatkan penghargaan seperti itu bukanlah tujuan utamanya dalam berakting.
“Cuma bukan tujuan utama aku ada di industri ini dapet piala citra atau diakui banyak oranrg. Syuting, sutradaranya puas dengan apa yang aku lakuin, lebih ke itu sih.” Ucapnya.