Black Panther: Wakanda Forever sudah tayang sejak kemarin, Rabu 9 November di bioskop. Tanpa Chadwick Boseman–sang tokoh utama–sekuel dari Black Panther (2018) ini termasuk sekuel yang sukses. Secara pesan, penyampaian cerita, visual, hingga bagaimana film ini mengenang kepergian Boseman sangat indah.
Musuh utama Wakanda, Namor, si Dewa Ular Bersayap penguasa kerajaan bawah laut di sekuel ini pun memiliki karakter yang kuat. Namor sesungguhnya memiliki rasa kehilangan, dan empati terhadap rakyat-rakyat kecil yang selalu dijajah oleh bangsa yang lebih kuat. Hanya saja ia menghadapinya dengan sudut pandang yang berbeda. Ia terpaksa “jahat” untuk suatu alasan, yakni melindungi rakyatnya.
Namor digambarkan sangat super. Dia bisa terbang, lincah juga di dalm air, dan sangat kuat. Karakter ini diperankan oleh aktor Meksiko, Tenoch Huerta. Sengaja dicari berdarah Meksiko, karena karakter Namor dikisahkan berasal dari suku mesoamerika. Ini sebauh kebangaan bagi Huerta dipilih menjadi peran utama, anti-hero dalam film Marvel.
“Dalam film Hollywood, orang Amerika Latin biasanya menjadi orang jahat dan sekarang kita adalah superhero atau anti hero dalam hal ini,” ungkapnya kepada Majalah Empire. Siapa dan seperti apa Techno Huerta, saat diberikan kesempatan memerankan Namor? Berikut fakta menarik tentang Techno Huerto.
- Bingung Kali Pertama Menerima Peran Namor
Rupanya Techno Huerta adalah penggemar Wakanda dan Black Panther. Nge-fans berat! Sehingga sewaktu menerima tawaran ini ia sangat senang bergabung dengan Marvel. Tetapi begitu diberi tahu ia memerankan Namor, tokoh yang mengancam Wakanda, Huerta menjadi bingung. Jadi lumayan kesulitan di awal-awal untuk membawakan karakter ini.
“Saya adalah penggemar Wakanda. Saya merasa Wakanda memrepresentasikan diriku, tapi kok malah saya harus meranin tokoh yang ingin ngehancurin Wakanda?” kata aktor asal Meksiko ini sambil ketawa.
Tapi di sinilah tantangannya sebagai aktor yang aktif dalam kegiatan kemanusiaan ini. Ia memuji sutradara sekaligus penulis skrip Ryan cooler yang mampu menyajikan kisah ini dengan manis dan dinamis. “Sebenarnya Wakanda dan bangsa Namor, Talokan, sama-sama terluka dan kehilangan. Namun, keduanya mengambil jalan berbeda dalam menghadapi kehilangan tersebut. Itu yang membuat film ini terasa indah, karena menyajikan perspektif yang beragam,” pungkasnya.
- Antihero Pertama dengan Latar Belakang Pribumi
Sutradara Ryan Coogler mengaku terkesan dengan Tenoch Huerta sejak berperan di Sin Nembro dan Stand Clear of the Closing Doors. Coogler mengungkapkan, “Kedalaman yang dimiliki pria ini dan hasratnya ketika dia berbicara tentang identitas Pribumi, Mesoamerika, saya pikir itu brilian.”
Menurutnya latar belakang Huerta menjadikannya pemeran yang tepat untuk ‘Namor’ ditambah pemeran film yang disutradarainya dipenuhi dengan aktor peduli dengan isu kemanusian dan penyebabnya, dia menyebut Huerta adalah bagian dari mereka (tim Black Panther).
- Tenoch Huerta Menulis Buku
Pemeran Antihero Black Panther: Wakanda Forever adalah seorang aktivis Amerika Latin dan khususnya bagi masyarakat Pribumi Amerika Latin yang kerap kali mengangkat isu rasialisme dan warna kulit di Meksiko ia bahkan telah menulis sebuah buku berjudul Orgullo Prieto atau Brown Pride yang membahas isu tersebut.
“Di Amerika Latin, kami memiliki masalah rasialisme yang serius,” kata Huerta. “Dinamikanya berbeda dengan di AS karena di sini, orang-orangnya dikucilkan dan terjadi pula integrasi paksa, baik Meksiko maupun Amerika Latin,” tambahnya dikutip dari Los Angeles Times.
Huerta menjelaskan, integrasi paksa melibatkan penghapusan identitas non-Barat dan non-kulit putih, adat istiadat, bahasa, wajah, suara, dan banyak lagi.
- Penguasa Bawah Laut tetapi Tidak Bisa Berenang
Terlepas dari memerankan Namor seorang pemimpin terkuat Talokan sebuah peradaban indah yang tersembunyi di bawah laut yang terinspirasi dari budaya Meksiko dan sejarah Maya kuno serta dari komik dimana Namor menguasai Atlantis. Tenoch Huerta ternyata tidak tahu caranya berenang. Demi Wakanda Forever, Huerta pun belajar berenang. Mengambil pelajaran berenang 2 jam setiap harinya untuk syuting film ini.