Rilis 2 Desember lalu di Netflix, Lady Chatterley’s Lover karya novelis Inggris D.H Lawrence ini untuk kesekian kalinya diangkat ke layar lebar. Namun garapaan Netflix tahun 2022 ini yang tampaknya paling dibicarakan. Melejit menjadi trending dalam dua hari. Lady Chatterley’s Lover versi terbaru dibintangi oleh Emma Corrin–yang sebelumnya memerankan Lady Diana di serial Crown–dan Jack O’Connel.
Seperti novel dan film-film sebelumnya, Lady Chatterley’s Lover memang diwarnai adegan-adegan sensual yang estetis. Adegan intim, ketelanjangan mewarnai layar, dengan latar belakang era klasik–pasca perang dunia I. Adegan-adegan seks itu sangat nyata. Bagaimana Emma Corrin dan Jack O’Connel melakukannya? Apakah canggung, apakah sempat merasa malu?
Corrin dan O’Connell mengatakan mereka mempunyai kordinator khusus adegan intim di lokasi syuting. Bersama dengan sutradara Lalure de Clermont-Tonnere, ternyata semua adegan seks yang tampak vulgar diatur.
“Dia sangat menakjubkan. Sangat enak bekerjasama dengannya,” ujar O’Connel tentang Corrin pemeran Lady Chatterley yang haus akan belaian.
Untuk setiap adegan intim di film ini, ada latihannya selama dua minggu. Dilakukan sebelum syuting. “Setiap adegan seks itu dikoreografikan. Sangat terarah,” jelas Emma Corrin.
Ada ritmenya, dan mereka bergerak berdasarkan ritme yang telah diatur. “Kami bisa membicarakan apa saja tentang adegan yang harus dilakukan, di bagian mana merasa tidak nyaman, dan gimana nyamannya. Begitu syuting, kamera menyala, setiap orang tahu persis mana sudut terbaik yang harus mereka ambil, dan kami sebagai aktor, melakukan tugas kami secara profesional. Bebas dan pengalaman yang sangat baik,” ucap O’Connelly.
Ketika kedua bintang ini harus telanjang dan melakukan adegan-adegan itu, sang pengarah gaya memastikan, Corrin dan O’Connell mendapatkan privasi mereka. Hanya ada beberapa kru di sekitar mereka. “Ita memastikan sesaat sebelum pengambilan gambar adegan seks, ruangan clear. Hanya sedikit orang yang benar-benar dibutuhkan yang ada di tempat pengambiln gambar,” sambung O’Connell.
Jadi sesungguhnya segala sesuatunya diatur, terarah. Hasrat, chemistry yang dilihat di layar pun diatur dengan latihan. Corrin dan O’Connell banyak menghabiskan waktu bersama sebelum atau setelah syuting untuk membangung intimasi dan hasrat di layar kaca.