Ramadan yang baru saja berlalu merupakan Ramadan kesembilan Virgoun. Dua Ramadhan awal tidak dilewati Virgoun dengan mulus. Puasa masih banyak bolong, sulitnya lagi berhenti merokok.
Virgoun memeluk Islam pada 2013. Ketertarikannya pada Islam berawal ketika ia kerap mengobrol dengan kakak istrinya, seorang ustaz. Suatu hari ia ditantang untuk membaca terjemahan Alquran.
“Dia bicara kepada saya, ‘Kalau mau serius dengan adik gue, enggak mungkin, karena kalian beda agama.’ Dia lalu kasih solusi. Kata dia, ‘Buka hati lo. Pelajari Islam. Lo pelajari dulu terjemahannya (Alquran),” Virgoun menirukan ucapan kakak nomor tiga istrinya.
Pelantun “Surat Cinta Untuk Starla” menerima tantangan itu. Baru sampai lembar kelima terjemahan, dia sudah tertarik pada Islam. Oleh kakak istrinya, Virgoun kemudian dipertemukan dengan Syekh Ali Jaber di kediamannya di kawasan Rawamangun, Jakarta.
“Saya, sih yakin (untuk pindah) tapi alasan apa, nih yang masuk akal. Saya bertemu dengan Syekh Ali Jaber. Saya berkonsultasi kepadanya,” cerita Virgoun.
Dua minggu intens belajar, Virgoun memeluk Islam. Dia mengucap 2 kalimat syahadat dengan bimbingan Syekh Ali Jaber. Oleh Ali Jaber, Virgoun diberi nama Muhammad Isa.
“(Alasannya) katanya saya cinta keduanya,” kata Virgoun soal pemberian nama Muhammad dan Isa.
Virgoun tak berhenti mempelajari Islam. Terlebih setelah menikahi Inara Idola Rusli pada 14 Desember 2014.
“Yang bikin saya makin cinta pada Islam, Islam itu manual book. Dari buang air sampai perang, semua ada aturannya,” ucap rekan duet Gisel dalam lagu “Seluruh Nafas Ini”.
Keputusan Virgoun pindah keyakinan sempat ditentang keluarga. Namun setelah diberi penjelasan, keluarga bisa mengerti. Apalagi Virgoun berubah positif setelah memeluk Islam.
“Saya kasih penjelasan, ini keyakinan saya dan saya nyaman,” Virgoun menukas.
Memeluk Islam, Virgoun tidak menghapus tato yang menghiasi tubuhnya. Ia beralasan, “Kata Syekh Ali, enggak boleh tambah tato, enggak boleh hapus juga. Kalau dihapus akan melukai diri sendiri. Dalam Islam, enggak boleh melukai diri sendiri. Dosa.”