Tak terbayangkan sakitnya hati Inara Rusli, mendapati fakta sang suami, Virgoun, doyan ‘jajan seks’ dari satu wanita ke wanita di luar sana. Ditambah, punya selingkuhan tetap. Meradang, terinjak-injak.
Dunia memaklumi, kalau Inara sakit hati mendalam, benci, dan ingin menyudahi pernikahannya. Orang akan memaklumi, sekalipun ia akan berteriak dan membalas semua rasa sakit itu dengan kekerasan.
Tetapi Inara memilih memaafkan pengkhianatan bertubi-tubi Virgoun. Dalam tayangan podcastnya, Dr Richard Lee, mempertanyakan alasan Inara mau memafkan Virgoun. Menurut Richard, luar biasa kebesaran hati Inara.
Dunia geleng-geleng dengan sikap Inara. Tapi alasannya, memberikan teladan, meski sulit dilakukan. “Allah saja maha mengampuni. Masa kita nggak mau memgampuni. Kita sama-sama hamba, sama-sama pendosa, mengapa kita tidak bisa mengampuni? Benar, nggak?” ucap Inara.
Dr Richard terkesima mendengar jawaban Inara. Setetes air mata tumpah dari pelupuk mata Inara. Memang tidak mudah. Lebih mudah mengikuti kebiasaan duniawi, kemauan daging, dari pada mengikuti kehendak dan teladan Allah.
Dunia boleh bilang tindakan Inara ini mungkin “bucin”. Dunia boleh bilang bodoh. Tetapi, setidaknya Inara berani bersikap berbeda, bersikap berdasarkan kehendak Allah di tengah dunia yang fana, yang berlaku sesuai kehendaknya sendiri.