Film terbaru Prilly Latuconsina, Ketika Berhenti di Sini, berhasil menyedot ratusan ribu penonton. Hari ini diperkirakan film arahan sutradara Umay Shahab itu akan menyentuh angka keramat 1 juta penonton.
Ketika Berhenti di Sini menorehkan prestasi fenomenal. Tayang perdana 27 Juli 2023, dilihat dari akun Instagram Sinemaku Pictures Jumat (4/8) ini, film yang juga dibintangi oleh Refal Hady telah mengumpulkan 918.027 penonton hingga siang hari ini.
“Teman-teman terima kasih ya berkat kalian semua film Ketika Berhenti di Sini telah disaksikan 918.027 penonton di bioskop. Kami sangat terharu banyak yang cinta dan mendukung film ini,” tulis admin akun tersebut.
Ketika Berhenti di Sini adalah film layar lebar kedua rumah produksi milik Prilly Latuconsina. Debut layar lebar perdana Sinemaku Pictures adalah film Kukira Kau Di Rumah.
Rilis 3 Februari 2022, Kukira Kau Di Rumah membukukan 2.220.180 penonton, dengan opening day sebanyak 51.379 penonton. Kukira Kau Di Rumah meraih 1 juta penonton di hari ke-6 penayangan.
Film Ketika Berhenti di Sini bercerita tentang kehidupan seorang desainer grafis, Anindita Semesta (Prilly). Dita tak sengaja bertemu dengan seorang arsitek bernama Edison Kartasasmita (Bryan Domani) dan mulai menjalin hubungan dengannya.
Jalinan asmara mereka berjalan sampai 4 tahun hingga pada akhirnya Dita merasakan hubungan itu hanya berjalan di tempat dan muncul rasa menuntut. Pertengkaran tak terelakkan hingga suatu hari Ed mengalami kecelakaan mobil lalu meninggal.
Dita diliputi rasa bersalah mendalam. Dua tahun kemudian sahabat kecil Dita, Ifan Randuwana (Refal Hady), menjadi kekasih Dita dan bersama-sama mencoba menjalani kehidupan baru.
Ifan sendiri sudah menyukai Dita sejak SMA dan selalu berusaha mengobati Dita dari masa lalunya. Saat Dita mulai berdamai dengan kenyataan, dia justru menemukan hadiah terakhir dari Ed.
Sebuah kacamata ‘LOOK’ dengan teknologi Augmented Reality (AR) membuat Dita bisa kembali menghadirkan sosok Ed. Sampai tiba di titik, Dita tak bisa membedakan antara yang nyata dan tidak nyata.