Sinead O’Connor, dia adalah salah satu legenda. Ratusan orang mengenang kepergiannya pada hari Selasa (9/8). Para penggemar emosional yang memadati jalan-jalan kota pesisir Irlandia yang dia sebut rumahnya. Mereka menyanyikan “Nothing Compares 2 U” saat mobil jenazah lewat dengan membawa peti mati penyanyi itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar dan Presiden Michael Higgins hadir bersama tokoh-tokoh musik seperti Bono dari U2 dan Bob Geldof dari Boomtown Rats.
Tetapi prosesi ke kuburan untuk pemakaman pribadi mencerminkan dampak yang lebih luas dari hidupnya pada para penggemar yang digerakkan oleh suaranya yang murni dan kedalaman emosi. Juga tersentuh oleh kehidupannya yang penuh ujian.
Ratusan orang berziarah ke bekas rumahnya di Bray, desa tepi pantai di selatan Dublin tempat Sinead O’Connor tinggal selama 15 tahun sebelum dia baru saja pindah ke London, di mana dia ditemukan tewas di rumahnya bulan lalu.
Pemakaman sang penyanyi dilangsungkan secara islami, dipimpin oleh Sheik Umar Al-Qadri. Imam yang menyolatkan jenazah Sinead O’Connor dan juga membantu sang penyanyi masuk Islam menggambarkan almarhumah sebagai “jiwa yang diberkati”.
Menurut laporan Independent, Syekh Dr Umar Al-Qadri (40) merupakan seorang cendekiawan Islam dan kepala Imam di Pusat Islam Irlandia. Ia bertemu Sinead O’Connor pada tahun 2018.
Berbicara kepada kantor berita PA, dia berkata: “Dia sangat membumi, sangat rendah hati. Bisa dibilang dia adalah jiwa yang diberkati.”
“Dia juga merupakan perwakilan besar Islam, dan kemanusiaan.”
“Ia adalah orang yang sangat inklusif, beragam, terbuka dan tidak menghakimi – manusia yang cantik.”
“Tetapi pada saat yang sama memiliki tantangan yang sangat sulit, dan saya pikir cobaan dan kesulitan yang dia alami ini, menyoroti kekuatan dan ketahanannya.”
“Dia mewakili esensi dari kemanusiaan kita bersama.”
Penyanyi pemenang Grammy, Sinead O’Connor meninggal dunia pada usia 56 tahun itu masuk Islam pada tahun 2018 – mengubah namanya menjadi Shuhada’ Davitt, kemudian menjadi Shuhada Sadaqat.
Sinead O’Connor mencuit pada tahun 2018 dari akun yang sekarang sudah dihapus: “Saya bangga telah menjadi seorang Muslim. Ini adalah kesimpulan alami dari perjalanan teolog cerdas mana pun; semua studi kitab suci mengarah ke Islam.”