Nicola Coughlan adalah aktris Irlandia yang saat ini tengah menjadi sorotan berkat perannya sebagai Penelope Featherington di serial trending Netflix, Bridgerton musim ketiga. Yang membuatnya lebih menarik lagi, Nicola memiliki tubuh yang gemuk, tapi menjadi peran utama dalam kisah percntaan, bersanding dengan pria tampan, dan dituntut beradegan seks.
Jarang, peran utama wanita dalam drama romantis digambarkan gemuk, tidak tinggi, dan bahkan melakukan adegan intim dalam keadaan total telanjang seperti yang dilakukan Nicola Coughlan di Bridgerton musim Ketiga. Apa yang membuatnya berani dan percaya diri menerima peran ini?
Dilansir dari Independent dan yahoo, sesungguhnya, mulanya Nicola juga agak ragu dan kurang percaya diri.
“Saya pun awalnya tidak percaya bisa menjadi pemeran utama wanita dalam kisah romansa ini. Wanita dengan tipe tubuh seperti saya ini jarang terlihat di layer kaca, biasanya mereka yang memiliki payudara yang sempurna yang ada untuk adegan seperti ini,” ungkapnya.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Stylish, Nicola mengatakan bahwa ia seorang aktris, dan ia harus melakukan yang terbaik untuk karakternya, Penelope. Penelope adalah suatu terobosan. Suatu gambaran wanita, tak terbatas hanya pada penampilan fisiknya.
Dan untuk adegan-adegan intim, dimana ia harus telanjang, Nicola bekerjasama dengan kordinator penata gaya khusus adegan intim, Lizzy Talbot. “Saya hanyalah medium untuk karakter Penelope ini. Saya bertanya kepada kordinator, apa yang harus saya tunjukkan? Apa yang ada di naskah, apa yang harus saya tambahkan? Dan Lizzy akan mengarahkannya semua, membuat saya nyaman,” Jelas Nicola.
Selanjutnya, Nicola akan mengendalikan dirinya sesuai karakter yang harus dihidupkannya. “Kita harus yakin untuk yang terbaik. Ada satu adegan dimana saya benar-benar telanjang di depan kamera, itu pilihan saya. Saat itu saya merasa, ‘oh, tak peduli’ dengan apa kata orang nanti tentang tubuh saya. Yang terpenting saat itu, saya merasa cantik, ada energi positif, dan saya berpikir; ‘ketika saya berusia 80 tahun nanti, saya mau mengenang, melihat kembali momen ini, betapa saya telihat hot’,” papar Nicola.
Memang ada beberapa komentar tidak enak yang merundug Nicola karena tubuh gemuknya di layer kaca, tetapi Nicola tida memedulikannya. Yang terpenting adalah pesan positif bisa tersampaikan melalui karakter Penelope Featherington. “Yang saya pedulikan hanyalah pekerjaan, karya saya. Tubuh bisa berubah. Tubuh saya bisa langsing dan bisa gemuk, dan itu bukan urusan orang lain. Ini tubuh saya,” pungkas Nicola.