Induk Gajah musik kedua, sebuah serial drama Indonesia produksi MD Entertainment yang pernah hit tahun lalu, telah dirilis musim keduanya oleh Prime Video pada Kamis, 1 Agustus 2024. Serial yang dibintangi Marshanda, Dimas Anggara, Tamara Geraldine, dan Tika Pangabean ini terdiri dari 8 episode. Terhitung sejak perilisannya, Induk Gajah langsung melesat, menempati posisi nomor dua trending Prime Video.
Apa yang menarik dari serial keluarga ini? Apakah musim keduanya sebagus kisah musim pertama? Sang sutradara sekaligus penulis skenario Muhadkly Acho ini memberikan sentuhan komedi yang terasa lebih banyak porsinya di musim kedua ini. Bagaimana realita kehidupan pengantin baru di keluarga Batak, diangkat isu-isunya dengan menarik, lincah, dengan sentuhan humor yang baik.
Induk Gajah Musim kedua menyoroti kelanjutan lika-liku kehidupan Ira (Marshanda) dan Marsel (Dimas Anggara) setelah menikah. Diceritakan, pasangan ini sudah menikah selama 2 tahun. Dengan kondisi, Ira tetap bekerja sebagai jurnalis, yang kerap pulang malam. Sementara Marsel masing mengelola kafenya.
Pernikahan mereka menjadi pelik, ketika mamak-mamak atau inang-inang mereka ini menuntut keturuanan. Kok, sudah 2 tahun menikah belum punya anak juga? Punya anak, khususnya anak lelaki sangatlah penting di keluarga Batak. Mamak Marsel, Duma (Tamara Geraldine) bawel sekali, mengejar, menuntut, kapan Ira hamil? Sampai-sampai dibanding-bandingkan dengan anggota keluarga lain yang mudah mendapat keturunan. Ibu kandung Ira sendiri pun tak kalah bawelnya menuntut cucu. Segala upaya pun dilakukan.
Sementara Ira sendiri merasa belum siap punya anak. Dibombardiri kiri-kanan oleh mamak-mamak, lama-lama Ira menjadi tertekan juga. Inilah konflik di musim kedua. Namun isu ini dikemas dengan begitu jenaka. Sangat natural, realistis, dan percayalan di 2 episode pertamanya, kamu dibuat tertawa keras!
Istilah-istilah, sindirian-sindirian, atau sketsa yang dipakai Muhadkly Acho sangat realistis pun jenaka. Ada satu scene, dimana Ira harus pulang buru-buru tapi malah disuruh bosnya liputan malam. Konyolnya, liputannya adalah liputan kucing Raffi Ahmad lahiran. Duh, udah disuruh pulang buru-buru sama mertua, malah dikasih kerjaan suruh ngeliput kucing Raffi Ahmad lahiran? Penting nggak, sih? Si bos dengan gaya yang kocak menganggapnya penting, karena lahirannya ini sunsang.
Sketsa ini, situasi yang real, dalam peliputan khususnya untuk jurnalis hiburan. Terkadang, memang harus pulang larut malam, malah dini hari untuk hal-hal yang sebenarnya remeh, tapi dianggap menarik untuk pemberitaan hiburan.
Alhasil, Ira diomelin mamak Duma, pulang sampai larut malam. “Pulang malam terus, gimana mau punya anak? Kalah kau sama kucingnya Raffi Ahmad.”
Banyak kelucuan-kelucuan lainnya yang dimainkan dengan natural oleh para bintangnya. Apalagi Tamara Geraldine, dengan logat Bataknya, ekspresinya, benar-benar hidup.
Baru tayang 2 episode. Rasanya tak sabar menunggu 6 episode lagi. Gimana Ira dan Marsel mengatasi masalah tuntutan mertua? Serial ini merupakan drama komedi yang ringan dan menghibur, dengan tema keluarga yang “real”. Seriously, bikin ngakak!