Seberapa putus asa orang-orang ketika mereka terlilit hutang? Cukup putus asa untuk ikut dalam permainan anak-anak dengan konsekuensi hidup dan mati? Itulah ide di balik drakor terbaru Squid Game yang saat ini sedang menjadi trending twitter. Apa hubungannya semua ini dengan cumi-cumi? Baca lebih lanjut!
Squid Game yang menjadi tajuk utama drakor Netflix orisinal yang tayang perdana 17 September pada dasarnya adalah permainan anak-anak yang dimainkan di lapangan berbentuk cumi-cumi. Narasi pembuka menjelaskan aturannya; penyerang dan pembela, satu atau dua kaki. Tujuannya satu yaitu bergulat. Tim penyerang harus menyentuh kaki di kepala cumi-cumi untuk menang. Jika ada yang didorong keluar dari batas cumi-cumi, mereka akan mati. Konsep dasar ini, akan diubah secara besar-besaran dalam drakor Squid Game versi Netflix ini.
Sinopsis Episode Perdana (Spoiler!)
Seong Gi Hun (Lee Jung Jae), yang tinggal bersama ibunya (Kim Young Ok), mengalami kebangkrutan sampai harus meminta uang pada ibunya untuk membawa putrinya Ga Yeong (Jo A In) makan malam. Dia meminjam lebih banyak uang lebih banyak agar bisa memberi putrinya hadiah yang layak tapi malah membawa uang pinjaman itu ke arena judi, di mana dia berhasil menang tepat di detik – detik terakhir. Setelah mendapatkan hasil kemenangannya, sekelompok preman mendatanginya karena hutang menggunung yang ia pinjam dari rentenir. Saat mencoba memberikan uang hasil judinya, seorang wanita muda mencopet uangnya saat mereka bertabrakan ketika ia berusaha lari dari para preman.
Setelah menandatangani sebuah dokumen yang mengatakan bahwa dia akan kehilangan ginjal dan mata dalam sebulan jika tidak sanggup membayar, Gi Hun merayakan ulang tahu putrinya dengan mengajak makan malam di sebuah kedai makanan jalanan. Sang putri mencoba untuk memberitahunya sesuatu, tapi dia sibuk memberinya korek api untuk hadiah dan berjanji untuk berbuat lebih baik tahun depan.
Keesokan paginya Gi Hun yang babak belur bertemu dengan seorang pria misterius (penampilan khusus Gong Yoo yang bikin heboh) di stasiun kereta bawah tanah. Dia menawarkan uang jika Gi Hun memenangkan permainan ddakji (permainan tradisional Korea menggunakan kertas lipat berbentuk segi empat). Gi Hun lebih sering kalah daripada menang, tapi yang harus dia tanggung jika kalah adalah ditampar. Pria misterius itu tahu banyak tentang Gi Hun dan menawarkan lebih banyak uang jika dia mau bergabung dengan permainan yang dia tawarkan.
Pada awalnya dia menolak, tetapi ketika ibunya mengatakan kepadanya bahwa putrinya akan pindah ke Amerika Serikat bersama ibu dan ayah tirinya, dan satu-satunya cara untuk menahannya di Korea Selatan adalah membuktikan bahwa dia dapat memenuhi kebutuhannya, dia menelepon nomor dalam kartu yang dia dapatkan dari sang pria misterius. Setelah itu dia dia masuk ke sebuah van dan pingsan akibat gas tidur.
Saat terbangun, Gi Hun bersama dengan 455 orang lainnya, semuanya mengenakan pakaian joging hijau dan masing-masing memiliki nomor. Gihun mendapat nomor 456 dan dia menemukan seorang lelaki tua bernama Oh Il Nam (Oh Young Soo), dengan nomor 001. Juga ada Kang Sae Byeok (Jung Ho Yeon) dengan nomor 067, seorang imigran Korea Utara yang mencopet uangnya, dan teman kuliah lamanya Cho Sang Woo (Park Hae Soo) pemilik nomor 218, yang pernah menjadi bankir investasi yang sukses. Setiap orang yang memainkan permainan ini memiliki hutang yang sangat besar, dan mereka yang menyelesaikan seri yang diusulkan oleh para penguasa permainan bertopeng akan memenangkan miliaran won.
Permainan pertama adalah “Lampu merah, Lampu Hijau”, dimana terdapat wujud gadis robot raksasa berdiri di sisi lain lapangan besar dan penembak jitu siap menembak siapa saja yang tidak bisa mengikuti. Pada dasarnya para kontestan harus berpindah dari titik A ke titik B selama lampu hijau. Ketika itu lampu merah, jika ada yang bergerak maka mereka dieliminasi dengan kata lain ditembak mati. Saat banyak tembakan bergema di lapangan, kontestan tersingkir saat mereka mencoba melarikan diri.
Dengan waktu yang hampir habis, Gi Hun diselamatkan oleh kontestan lain yang kemudian kita ketahui bernama Ali (Tripati Anupam), seorang pekerja asing yang mengikuti permainan untuk memberi makan keluarganya. Ali, Sang Woo dan Gi Hun berhasil melewati batas dengan waktu kurang dari satu detik. Mereka yang tertinggal di lapangan begitu penghitung waktu berakhir akan ditembak mati.
Dengan permainan berakhir, atap tiba-tiba menutupi seluruh lapangan saat kamera bergerak keluar. Para peserta permainan berada di sebuah pulau dan sepertinya tidak ada jalan keluar. Mengerikan!
Review
Konsep yang sangat kreatif. Squid Game dimulai dengan bab pembuka yang fantastis. Permainannya sadis, dengan inspirasi ide yang bisa dilihat diambil dari film horor sukses SAW dengan menambahkan sentuhan artistik yang nyata lewat tampilan warna-warna berani dan penggunaan musik klasik.
Permainan “Lampu Merah, Lampu Hijau” memang terlihat sederhana, namun memberikan keunggulan yang mengancam dan sepertinya permainan akan semakin kejam setelahnya. Jika kamu penikmat drama Jepang Alice in Borderland, kamu bisa merasakan getaran yang sama saat menyaksikannya.
Karakternya menarik dan saling terhubung, dengan masing-masing kontestan diberi insentif agar benar-benar bersaing dan memenangkan permainan ini, mengingat mereka semua memiliki hutang yang sangat besar.
Sepertinya drakor yang satu ini akan menjadi drama populer orisinal Netflix berikutnya, terbukti dengan berhasilnya Squid Game menjadi trending topic di media sosial Twitter. Yang jelas, di akhir episode perdana menyiratkan lebih banyak bumbu ketegangan untuk episode – episode berikutnya. Jadi, nonton atau tinggalin? Jelas nontonlah, yeorobun!