Dalam Melodi Monolog : Dan Lalu Andien membawakan 12 lagunya yang dibagi menjadi 3 fase perjalanan, yaitu : Mulai, Lerai, Sampai. Ini adalah rangkaian fase perjalanan panjang anak manusia dalam kehidupan yang pada prosesnya memantik sebuah tanya “Dan Lalu?” di kepala. Konsep pertunjukan ini diambil dari proses Andien mencatat mimpi dan menyelami imajinasinya.
Setiap lagu dalam pentas ini dikemas dalam bentuk narasi-narasi yang reflektif, mengajak penonton yang menyaksikan pertunjukan ini ikut berefleksi dan bercermin ke dalam diri.
Melodi Monolog: Dan Lalu disutradarai oleh Shadtoto Prasetio, sutradara dan creative director yang khas dengan pengadeganan dramatis. Berkonsep live recorded dari hutan De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur, pertunjukan ini berdurasi 45 menit. Pertunjukan ini memang dekat dengan bumi dan alam, yang menurut Andien adalah tempat kita memulai segalanya.
Andien membawakan lagu-lagunya dari periode tahun 2000-2021. Lagu-lagu Andien dalam konser ini terdengar memiliki nuansa yang berbeda dari versi asli karena diaransemen ulang oleh music director Lie Indra Perkasa.
“Awalnya aku ngebayangin visualnya semacam imaginary journey into another realm, jadi bunyi-bunyian alat tiup orkes mendominasi. Aku juga merasa treatment lagu-lagu-lagunya harus cinematic, terisi dengan bunyi-bunyian ilustratif yg non konvensional…” ujar Lie Indra Perkasa
Lie Indra Perkasa mengemas konsep musik perjalanan 22 tahun Andien berkarya ke dalam dimensi yang lebih mendalam dan spiritual. Itulah mengapa walau dalam pertunjukan ini tidak ada lagu baru tetapi Lie Indra Perkasa menampilkan nuansa yang berbeda dengan memasukan bunyi-bunyian woodwinds (bass, clarinet, flute) & brass (flugel, bass trumpets, tuba).
Untuk semakin mendukung atmosfer magis dan surreal dari Melodi Monolog: Dan Lalu, Andien akan berinteraksi dengan penari-penariyang geraknya dikoreografikan oleh koreografer muda Alisa Soelaeman. Fashion yang menjadi elemen penting dalam pertunjukan ini dikerjakan oleh fashion designer Tangan dan Jonathan Andy sebagai fashion director.
Selain ‘mendaur ulang’ lagu dan makna dari prosesnya berkarya selama 22 tahun di industri musik Indonesia, Andien juga mendaur ulang (upcycle) pakaian yang ia pakai dalam pertunjukan ini. Baju yang Andien pakai dalam Melodi Monolog: Dan Lalu adalah gabungan 4 gaun yang dipakai Andien di konser-konsernya terdahulu.
“Mengapa upcycle? Karena saya ingin mendukung sustainable fashion dengan memberitahu masyarakat bahwa pakaian daur ulang itu indah dan punya nilai tersendiri. Pakaian upcycle dalam konser ini juga menyimbolkan tentang perjalanan manusia yang punya siklus Mulai, Lerai, Sampai yang tanpa kita sadari terus berulang, sampai nanti waktu kita selesai” ujar Andien
Melodi Monolog: Dan Lalu akan ditayangkan pada tanggal 22.02.2022, tepat pada 22 tahun Andien berkarya. Andien berharap karya ini akan menyentuh hati banyak penonton yang selama ini sudah setia menemani perjalanan Andien di dunia musik. Dan tentu untuk memantik pertanyaan-pertanyaan baru di kepala pendengar tentang perjalanan kehidupan.
“Kesempatan menyelenggarakan 22 tahun berkarya di 22.02.2022 ini adalah kesempatan yang hanya datang satu kali dalam seumur hidupku. Dengan pertunjukan daring ini, aku bisa mewujudkan imajinasi terliarku di tengah hutan, yang sudah menjadi impianku sejak dulu. Pada kesempatan ini, aku ingin membagikan cerita melalui pertunjukan yang sarat makna, yang aku harap bisa menjadi refleksi dari perjalanan kita semua dalam fase sirkular perjalanan manusia” Andien menyimpulkan.
—
Tentang Andien
Andien adalah seorang penyanyi yang mengawali karirnya di tahun 2000. Debutnya dengan title penyanyi jazz, membuat Andien merasa beruntung karena bisa membuatnya berkolaborasi dengan berbagai macam musisi dari berbagai genre. Elfa Secioria, Indra Lesmana, Tohpati, Andi Rianto, Candra Darusman, adalah sederet musisi besar tanah air yang pernah memproduksi musik Andien. Sampai hari ini, Andien sudah mengeluarkan 7 album, kurang lebih 60 lagu, serta meraih berbagai penghargaan Anugerah Musik Indonesia di antaranya sebagai Penyanyi Wanita Terbaik, Penyanyi Jazz Terbaik, Album Jazz Terbaik, Penyanyi Pendatang Baru Terbaik, dan Penyanyi R&B Terbaik.
Selain perannya sebagai penyanyi, Andien juga dikenal sebagai sosok yang begitu erat dengan isu sosial, budaya, keluarga, kesehatan, hingga lingkungan. Pada setiap karya yang ia keluarkan, ia mencoba untuk mengawinkan karyanya ke sebuah cause tertentu, supaya banyak orang merasa terbantu.
Andien juga mendirikan sebuah Yayasan yang bergerak di bidang fashion berkelanjutan bernama Setali, ia kerap mengkampanyekan mengenai isu reduce, reuse, recycle.
Hari ini, 2 Dekade sudah Andien lalui dalam perjalanan karirnya. Ia berharap semoga ia semakin mampu menjadi katalis rasa dari para pendengar dan menebarkan manfaat yang semakin dalam lewat karya-karyanya.