Apa Itu Kanker Sarkoma, Kanker Langka Yang Diidap Alice Norin

Alice Norin dibanjiri ucapan doa begitu mengabarkan bahwa ia mengidap kanker sarkoma, penyakit langka yang berkembang di otot rahim. Ia menceritakan hal ini di akun Instagram pribadinya.

“Aku divonis kanker sarkoma, yaitu kanker langka yang berkembang di otot rahim. Enggak, ini enggak lagi bercanda dan aku juga lagi enggak nyari perhatian. Untuk apa penyakit dibercandain kan, walau awal dengar aku juga berpikir begitu,” tulis Alice Norin, .

Usai melakukan pemeriksaan di rumah sakit di Tanah Air, Alice menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit di Singapura. Ia dan suami pun segera pergi ke Negeri Singa tersebut dan mengharapkan berita baik dari dokter.

Kaget banget dijawab cepat dan dapat appointment besoknya jam 11.30 siang. Cepat-cepat beli first flight ke Singapura bersama suami dengan harapan ada secercah berita baik,” tulis pemeran film Ketika Cinta Bertasbih 2 ini.

“Hari Jumat 15 Desember 2023 tibalah di Singapura, check in hotel, sempatin istirahat dan ke klinik dr. T di daerah Novena,” ia melanjutkan.

Artis berusia 36 tahun ini bercerita bahwa setibanya di Singapura, ia langsung menjalani USG. Ia pun disarankan melakukan MRI dan PET scan untuk mendapatkan hasil lebih detail tentang kondisi rahimnya. Dari itu, dokter akan mengambil langkah tepat untuk melakukan tindakan. 

Kanker sarkoma adalah jenis kanker yang cukup langka. Kanker ini tidak hanya tumbuh di rahim seperti yang dialami Alice Norin. Nyatanya, kanker ini juga bisa tumbuh di bagian tubuh lain. Sarkoma bisa berkembang di sel-sel yang menghubungkan atau mendukung jaringan.

Pada kebanyakan kasus, penyebab sarkoma tidaklah jelas. Riwayat keluarga dan paparan bahan kimia atau radiasi dapat memperbesar risiko.

Berikut beberapa ciri-ciri kanker sarkoma yang bisa dialami pengidapnya.

1. Muncul benjolan

Timbulnya benjolan merupakan salah satu gejala khas kanker sarkoma. Baik kanker sarkoma tulang maupun jaringan lunak dapat memicu benjolan pada bagian tubuh.

Terkadang, benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit. Tapi ketika ukuran tumor bertambah besar, maka dapat menekan saraf atau otot di sekitarnya sehingga memicu nyeri.

2. Nyeri tulang

Nyeri pada tulang adalah gejala paling umum dari kanker sarkoma tulang, seperti osteosarcoma. Nyeri bisa hilang dan timbul begitu saja. Gejala ini sering disalahartikan sebagai nyeri akibat pertumbuhan (growing pains).

Osteosarcoma sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang banyak dialami oleh anak-anak.

3. Rentan patah tulang

Selain nyeri, kanker sarkoma pada tulang juga dapat memicu kerusakan pada tulang sehingga membuatnya rentan mengalami patah. Bahkan, patah tulang dapat terjadi akibat benturan yang ringan, atau terjadi tanpa adanya benturan sama sekali.

4. Nyeri perut

Kanker sarkoma yang muncul pada jaringan lunak di perut dapat menyebabkan nyeri jika tumor menekan otot atau saraf yang ada di sekitar area tersebut. Nyeri perut biasanya juga disertai dengan kembung dan sembelit.

5. Penurunan berat badan

Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas merupakan salah satu gejala yang dapat dialami pengidap kanker, termasuk kanker sarkoma. Hal ini disebabkan oleh aktivitas sistem kekebalan tubuh ketika melawan sel kanker.

Saat melawan sel kanker, sistem imun akan menghasilkan zat sitokin. Sitokin dapat memengaruhi metabolisme dan mengganggu hormon nafsu makan, sehingga membuat berat badan menurun.

Selain itu, sel kanker membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan sel sehat pada umumnya. Alhasil, tubuh akan membakar lebih banyak kalori ketika beristirahat dibanding biasanya.

6. Mual dan muntah

Mual dan muntah juga dapat menjadi salah satu gejala kanker, terutama jika tumor berada di usus besar, kerongkongan, lambung, atau bagian pencernaan lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi.

Obstruksi usus dapat menghambat saluran pencernaan serta aliran makanan padat dan cair. Hal inilah yang dapat memicu pengidap kanker mengalami muntah.

Selain itu, mual dan muntah juga bisa disebabkan oleh tumor yang tumbuh pada lapisan rongga perut (peritoneum), sehingga memengaruhi pergerakan makanan di usus dan menghambat proses pencernaannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here