Di awal-awal kemunculannya – sebelum diputar di bioskop, tak sedikit yang menduga film Air Mata di Ujung Sajadah (AMDUS) mengangkat tema poligami. Dugaan semakin kuat lewat poster film yang seolah menggambarkan Fedi Nuril punya 2 istri, Citra Kirana dan Titi Kamal seperti film Surga Yang Tak Dirindukan.
“Dilihat dari posternya roman-romannya poligami. Jadi mikirnya, kayak yang kemarin-kemarin lagi nih. Dan dari judulnya pasti bakal nangis nih,” kata netizen di X. “Dari gambar depan (poster) aja kesan pertama yang saya dapatkan adalah romantisasi poligami,” pendapat netizen lain.
Namun dugaan tersebut terpatahkan usai nonton langsung di bioskop. “Maaf ya bang @realfedinuril awalnya aku kira ini film poligami karena kamu spesialis di situ, ternyata filmnya bikin nangis bombay termehek-mehek,” cuit netizen di X (sebelumnya bernama Twitter).
“Awalnya kupikir film ini akan mirip drama korea berjudul “Mine”. Lalu saat menonton, kupikir endingnya Fedi Nuril akan poligami seperti tokoh di filmnya terdahulu. Ternyata endingnya di luar prediksi BMKG. Benar-benar dibuat banjir air mata dari awal hingga akhir film,” sahut netizen lain.
Tema poligami terpatahkan, belakangan ramai netizen menyebut cerita Air Mata di Ujung Sajadah seperti sinetron. Fedi Nuril yang mengaku tidak nonton sinetron, penasaran sinetron apa yang ceritanya seperti filmnya itu.
“Banyak review yang bilang cerita “Air Mata Di Ujung Sajadah” seperti sinetron. Gue jadi penasaran karena gue gak nonton sinetron. Ada yang tahu apa judul sinetron yang ceritanya seperti film ini?” tanya Fedi yang berperan sebagai Arif di AMDUS.
“Kalau memang ceritanya seperti sinetron, dengan melihat jumlah penonton, apa berarti penonton bioskop tidak masalah cerita sinetron diangkat ke layar lebar asal penggarapannya tetap seperti film?” lanjutnya.
AMDUS bercerita tentang suami istri, Arif dan Yumna (Citra Kirana) mengadopsi seorang anak bernama Baskara. Tujuh tahun kemudian Ibu kandung anak tersebut, Aqilla (Titi Kamal) ingin mengambilnya kembali.
Masalah timbul ketika Aqilla tidak tahu ternyata anaknya masih hidup. Saat melahirkan, kondisinya lemah sampai tak sadarkan diri. Begitu sadar, Aqilla bilang anaknya meninggal waktu lahir. Padahal diberikan ke orang tua angkat.