Penyakit tumor pita suara yang pernah diidap Daniel penyanyi dunia seperti Celine Dion, Sam Smith, hingga Whitney Houston ternyata juga sempat diderita oleh Daniel Mananta. Berbulan-bulan lamanya Daniel kehilangan suaranya.
Daniel menceritakan perjuangannya melawan penyakit tersebut saat tampil di podcast dokter Richard Lee yang tayang pada Minggu (24/12). Daniel mengatakan tumor yang bersarang di pita suaranya termasuk jinak namun tetap saja membuatnya khawatir.
“Gue kehilangan suara gue, waktu itu tahun 2012. Gue kira mungkin seminggu bakal balik lagi, ternyata selama 2 bulan (suara gue masih hilang). Di situ akhirnya gue ke dokter dan dokter bilang ada tumor jinak di pita suara gue,” kisah Daniel.
“Itu dia bilang nodul atau singer’s node (bermasalah). Kebanyakan yang kena penyakit ini penyanyi (kayak) Celine Dion, Whitney Houston, Sam Smith. Terus gue kayak, wow, penyakit gue orang-orang keren yang kena ya,” lanjutnya.
Dokter menyarankan Daniel untuk operasi. Herannya, pasca operasi, suara Daniel tak kunjung kembali. Padahal, Daniel sudah ada jadwal untuk ngemsi bersama Ayu Dewi.
Tetap memaksakan diri untuk bekerja kendati pita suaranya yang menjadi korban, sepulang dari ngemsi Daniel merasa terpuruk. Ia mengaku sempat depresi kala itu.
“Gue depresi banget. Di situ gue putus harapan banget, gue depresi sedepresi-depresinya. Gue bangun tidur kayak ‘gue enggak ada gunanya ya’,” aku eks host Indonesian Idol.
Sudah hampir menyerah, Daniel mengaku ditolong oleh sang sahabat, Sandra Dewi. Dia menyarankan Daniel untuk pergi ke pemuka agama yang mungkin bisa mengobati sakitnya.
“Saat itu Sandra Dewi ngechat gue ‘Niel, suara lo gimana? Gue punya kenalan seorang Katolik Karismatik Evangeles, dia punya karunia penyembuh’. Terus gue bilang ‘San, apa pun gue coba’,” bebernya.
“Saat itu gue didoain, gue diminta untuk memaafkan seseorang. Ketika gue mulai memaafkan orang tersebut, gue nangis sejadi-jadinya dan itu aneh banget. Air mata enggak bisa berhenti,” lanjutnya dengan mimik serius.
Setelah didoakan, Daniel mengaku suaranya masih belum kembali. Namun, ia justru merasakan ketenangan jiwa yang selama ini dicari-cari. Perlahan kondisi fisik Daniel pulih hingga menemukan kembali suaranya yang hilang.