Gempa Turki, Iklim Ekstrem, Resesi, Kelamnya 2023: Apa yang Harus Dilakukan?

Tak banyak yang percaya. Tak banyak yang membaca tanda-tanda alam dan apa yang tertulis dalam kitab-kitab keagaamaan. Tak banyak yang mendengar dan peka. Memasuki 2023, masa semakin tua. Bumi sudah tak muda lagi. Setelah kita mendengar salju turun di Irak beberapa hari lalu; Iklim ekstrem di berbagai belahan dunia; Resesi menghadang. Kini, kita mendengar Gempa Turki yang dasyat.

Video-video yang beredar di dunia maya memperdengarkan suara gemuruh yang mengerikan. Gelap padahal itu terjadi di pukul 13.24 waktu setempat. Kilatan cahaya di langit dan suara reruntuhan menyusul. Berdegum. Bergaung. Lalu semua runtuh. Seperti kota yang baru dibombardir oleh sepasukan angkatan udara. Turki Hancur. Habis luluh lantak dengan kekuatan gempa magnitudo 7,5.

Data mencatat korban tewas di Turki dan Suriah menembus 1,300 jiwa dan diprediksi akan bertambah bisa menembus 10,000 korban jiwa.

Sebelum memasuki 2023, memang banyak ramalan keluar tentang tahun ini. Banyak ramalan memprediksi, tahun 2023 adalah tahun yang gelap. Salah satu ramalan dari tanah air, ramalan Jayabaya mengatakan tahun 2023 adalah kiamat kecil. Orang-orang kelaparan, perang, gempa. Benarkah kita telah memasuki hari-hari akhir?

Hari-hari terakhir atau kiamat memang tertulis tanda-tandanya di Kitab agama manapun. Kalau kita membacanya dengan teliti. Dalam ayat-ayat Alkitab Kristiani, terdapat 5 tanda, akhir dari zaman. Tanda Pertama, terjadinya kelaparan dan gempa bumi. Tanda Kedua, Pemulihan Israel. Tanda Ketiga, Injik dikhotbahkan di seluruh penjuru dunia. Ini merujuk pada konten-konten reliji atau rohani lewat Youtube, media sosial, yang tak lagi terbatas ruang dan waktu. Penyebaran lebih mudah kemana-mana. Tanda Keempat, Kedurhakaan akan bertambah banyak dan kasih orang-orang percaya akan menjadi dingin. Tanda Kelima, hadirnya nabi-nabi palsu dan ajaran sesat.

Kapan hari terakhir itu tiba? Sesungguhnya tak ada yang tahu. Manusia hanya bisa meliat tanda-tandanya, yang mana sudah diperingatkan. Boleh percaya, untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Boleh juga berkata, “Ah, dari kemarin-kemarin juga bilangnya mau kiamat”, lalu berlalu bersikap cuek.

Apa yang terjadi di sekitar kita, di dunia ini, semua telah direncanakan oleh yang Maha Kuasa. Setiap peristiwa terjadi memiliki maksud dan tujuannya. Dan akan tiba bersama di garis akhir itu. Tempat terakhir yang dituju. Segelap apapun yang harus dilalui, sekeras apapun badai yang menerpa, ingat ada DIA–yang menggariskan hidupmu. Selama Kau Berjalan Bersama-NYA, damai sejahtera akan kau rasakan. Apapun situasinya. Jangan gentar, selama Tuhan besertamu.

“Hal-hal ini telah Kukatakan kepadamu, agar di dalam-Ku engkau dapat memperoleh damai sejahtera. Di dunia ini engkau akan mengalami kesukaran, tetapi teguhkanlah hatimu, Aku sudah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16: 33).

Apa yang harus dilakukan?
Persiapkan imanmu. “Karena Tuhanlah yang menjadi kepercayaanmu; Dia akan menjaga kakimu dari jeratan.” (Amsal 3:26).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here