Sutradara film Train to Busan sekaligus penulis film Korea yang melibatkan dukun Indonesia The Cursed: Dead’s Man Pray, Yeon Sang Ho, kembali beraksi lewat serial drama televisi pertamanya, Hellbound, yang memulai debutnya dengan menampilkan 3 dari 6 episode dalam Festival Film Internasional Toronto selama akhir pekan.
Proyek sang sutradara yang diadaptasi dari webcomic The Hell ini ditulis oleh Yeon Sang Ho dan diilustrasikan oleh Choi Gyu Seok, yang menciptakan hasil karya tersebut bersama – sama. Kisahnya sendiri tampak gelap dan tak kenal ampun, yang dimulai dengan lambat sampai rasa takut yang nyata muncul dan membangun, mendorong cerita ke dalam wilayah yang tegang dan tak terduga hingga membuat bulu kuduk merinding.
Perhatian! Mengandung spoiler!
Mengambil sudut film thriller yang prosedural, misterius dan horor pada bagian yang sama, serial ini dimulai saat seorang pria berada di sebuah kafe, berkeringat deras dan menunggu sesuatu ketika pelanggan lain terlihat menjalani hari mereka.
Jam di ponselnya menunjukkan pukul 13.20 dan sebuah suara bergema di kejauhan. 3 makhluk hitam muncul entah dari mana dan langsung menuju ke arahnya.
Pria itu mencoba melarikan diri ke arah lalu lintas jalan yang padat, tetapi tak lama kemudian darahnya terciprat ke mobil yang penyok, dan yang tersisa darinya hanyalah mayat hangus saat makhluk – mahluk itu menghilang.
Rekaman insiden itu menjadi viral, mengejutkan publik dan membuat bingung para detektif yang ditugaskan untuk kasus yang tidak dapat dijelaskan ini.
Termasuk di dalamnya, Detektif Jin Kyung Hoon (Yang Ik June), duda menyedihkan yang ditinggalkan oleh pasangannya yang mati terbunuh dan harus membesarkan seorang putri remaja pemberontak seorang diri.
Kyung Hoon dan rekannya ditugaskan untuk mewawancarai dan menyelidiki Jung Jin Soo (Yoo Ah In), ketua sekte yang berkembang pesat dan dicintai, dimana sekte itu membuat orang menjadi pengikutnya dengan bukti “keputusan”.
“Keputusan” ini melibatkan penampakan yang memperingatkan orang-orang berdosa di seluruh dunia tentang waktu kematian mereka yang sudah dekat, di mana 3 makhluk yang sama muncul dan secara brutal memukuli mereka, meninggalkan luka berserakan pada lambung para pendosa.
Sementara penyelidikan berlanjut, seorang wanita di Seoul dikunjungi oleh penampakan yang sama. Pemujaan Jin Soo menawarkan pembayaran besar bagi wanita tersebut sebagai imbalan untuk melakukan siaran tepat di saat waktunya akan habis beberapa hari kemudian.
Perempuan itu menggunakan jasa pengacara Min Hye Jin (Kim Hyun Joo) untuk mengamankan pembayaran saat histeria atas fenomena yang terjadi mulai melanda negara.
Hye Jin dan Kyung Hoon yang skeptis segera bekerjasama saat momok bahaya tumbuh di sekitar mereka.
Peningkatan budaya dan ekonomi Korea Selatan berlangsung cepat, tetapi di bawah kemakmuran yang kita lihat terdapat jaringan arus kemarahan yang kadang-kadang menerobos, memanifestasikan diri dalam gelombang cepat dan keras.
Sutradara Yeon Sang Ho telah berkarier dengan mencatat arus bawah sosial yang gelap ini, awalnya melalui film animasi independen yang rapuh seperti The King of Pigs dan The Fake, yang juga berhubungan dengan sekte dan pengikut setianya.
Dalam nada yang sama, sutradara yang terinspirasi kisah perdukunan Indonesia sebagai latar tulisan naskah film horor The Cursed: Dead’s Man Pray ini paling terkenal mengalegorikan ketidakpuasan sosial melalui gerombolan tanpa pikiran di Train to Busan, sebuah film tentang zombie dalam kereta yang menggabungkan genre menegangkan dan drama yang efisien.
Hellbound mengawinkan keterampilan komersial terbaik sang sutradara yang tajam dan keprihatinan tematik sinis ke dalam kisah yang membangkitkan rasa takut yang menunjukkan kemanusiaan yang paling didambakan.
Kami telah melihat distopia lain dengan gerombolan warga yang haus darah tahun ini, dalam drama seperti The Devil Judge dan Dark Hole, tetapi drama besutan Yeon Sang Ho dengan mudah melampaui mereka dengan pembangunan dunia yang jauh lebih baik, tujuan yang lebih jelas, dan cerita yang mendebarkan.
Pemilihan pemeran yang kuat di segala sisi dan mutabilitas narasi membuat perubahan wajah berubah saat dunia yang dibuat dalam drama tersebut semakin tergelincir ke dalam kekacauan.
Plotnya mengejutkan dan beringas, sementara kekerasan disiapkan untuk adegan-adegan tertentu, namun tetap saja menghantam dengan kebrutalan fisik dan emosional.
Pada episode awal Hellbound, dibutuhkan waktu untuk mencernanya. Akan tetapi setiap narasi yang berputar – putar mulai membuat penonton terhanyut terutama sejak episode tiga dimulai, di mana penonton akan terus ingin melanjutkan.
Untungnya kebanyakan orang tidak akan bisa melihat drama ini sampai Netflix menayangkan seluruh episodenya lewat layanan streaming online yang direncanakan keluar pada akhir tahun ini.