Perceraian antara Celine Evangelista dengan Stefan William menimbulkan banyak pro dan kontra. Ternyata perceraian tersebut sudah diduga oleh sang ibu Celine, Vincentia Nurul. Sebagai ibu kandung yang melahirkan dan merawatnya hingga dewasa, Vincentia Nurul mengaku mengetahui segala sifat, karakter, dan juga jalan berpikirnya Celine.
“Saya mengenal sifat, karakter, saya bisa baca pikiran dia (Celine), dengan kebiasaan kamu begini kamu nggak akan lama,” ucap Vincentia Nurul dikutip dari YouTube Intens.
Sebagai orang tua, bukannya menutupi keburukan sang anak, Vincentia malah membongkar kepada media bahwa Celine memiliki ego yang tinggi dan selalu merasa benar tanpa melakukan intripeksi diri.
“Seorang Celine tuh memang gayanya, kalau dengan caranya dia tetap seperti itu, egonya, sangat bermasalah dengan egonya, selalu melakukan pembenaran, pembenaran, tanpa pernah bisa berintropeksi, sangat pandai menjustifikasi,” bongkarnya.
Perceraian yang terjadi pada 18 Oktober 2021 itu ternyata sudah dipresiksi oleh sang ibu. Berlandasan mengetahui sifat asli sang anak, Vincentia Nurul dengan pedenya menyebut hubungannya akah berakhir seperti itu.
“Ini akan berakhir begini, bukannya gua peramal, tapi karena mengenal,” lontarnya.
Bukan hanya menyebut Celine memiliki egp yang tinggi, Vincentia juga bilang bahwa Celine sering berbohong dan harus jujur serta meminta maaf kepadanya secara langsung. Entah kedua wanita itu memiliki masalah internal ataupun tidak, tapi yang terlihat ialah sang ibu tidak menyukai sifat-sifat Celine Evangelista.
“Buat saya tuh setiap hubungan jangan pernah ada erpisahan, apapun bentuk hubungan itu, apalagi pernikahan rumah tangga kalo bisa jangan bercerai, kalau pun ada masalah. Yang bisa menghilangkan itu semua cuma satu, datang dan minta maaf, berhenti berbohong, berhenti berkamuflase, akui semuanya, nggak usah ke orang lain, cukup ke saya, semuanya akan baik buat dia nantinya,” katanya.
Bahkan sebagai orang yang sedarag daging, Vincentia dengan beraninya menyebut Celine tidak akan pernah bahagia dan mendapatkan sesuatu yang diinginkannya jika selalu berbohong dan berkamuflase.
“Sampai detik dia nggak pernah mengakui, sampai kapanpun dia nggak pernah bisa mendapatkan kebahagiaan, apapun itu, dan tidak akan pernah mendapatkan keinginan yang dia benar-benar inginkan.” tutupnya.