Hubungan percintaan banyak lika-liku dan warnanya. Kadang manis, kadang pahit, mengalami naik-turun bak mengendarai roller coaster. Apalagi saat masih dalam masa-masa pendekatan, penjajakan, hingga pacaran. Dan di setiap generasi, ada saja istilah baru yang kita dengar, yang menggambarkan situasi sebuah hubungan percintaan. Beda zaman bisa jadi beda istilah. Ini dia beberapa istilah kekinian dalam lika-liku dunia percintaan yang kita dengar di era milenial ini.
Ghosting
Istilah ini lagi tren belakangan ini. Ghosting menggambarkan situasi, saat seseorang yang sedang kamu kencani atau yang lagi dekat selama beberapa waktu, tiba-tiba menghilang begitu saja. Hilang saja, tanpa pamit, tanpa jejak, tanpa tanda-tanda. Dihubungi nggak bisa, mau ditelpon, mau WA, hasilnya “Zero”! Bikin bingung? Pastinya. Nggak hanya bingung, korban Ghostingan akan merana, kerap menyalahkan dirinya sendiri, sampai bisa terpuruk, lho.
Benching
Benching pastinya sering terjadi dalam petualangan cinta muda-mudi. Suatu situasi yang menggambarkan seseorang sengaja menyediakan “pasangan cadangan”, atau “alternatif calon pasangan” alias ban serep, kalau-kalau “target utama” menolah cintanya. Atau tidak bisa dikontak sama sekali dan tiba-tiba menghilang. Korban benching, biasanya akan mengalami yang namanya dikontak secara random. Kadang intens menghubungi, lalu ada jeda, lalu menghilang, dan tiba-tiba bisa balik lagi intens. Selain itu korban benching pastinya akan menghadapi inkonsistensi dari si pelaku. Nyebelin, ya, ladies.
Zombie-ing
Zombie-ing temannya ghosting. Istilah ini digunakan ketika seseorang yang telah lama menghilang tanpa alasan dan tanpa pamit (si pelaku ghosting), tiba-tiba balik dan muncul lagi dong dalam kehidupanmu, pertama-tama melalui pesan singkat atau media sosial. Ini mirip kayak zombie nggak sih, yang kembali dari kematian. Ya, kalau muncul dan Cuma berbasa-basi atau sekedar menyapa nggak apa-apa sih. Tapi kalau si zombie mau mengajak main-main lagi, malas Ah!
Bread Crumbing
Bread Crumbing, ah, ini sering banget ditemui dalam era goda-menggoda di era digital. Istilah ini menggambarkan aksi flirting atau menggoda di dunia maya, alias media sosial. Si bread crumber biasanya menggoda targetnya hanya melalui dunia maya dan biasanya tidak ingin bertemu di kehidupan nyata. Breadcrumber, adalah mereka yang menikmati permainan goda-menggoda tapi sesungguhnya tak bermaksud serius mencari pasangan.