Tidak ada yang aman dari apa yang disebut dengan istilah “cancel culture”, ungkap aktor film veteran Johnny Depp pada Rabu (22/9) dalam konferensi pers yang diadakan sebelum Festival Film San Sebastian berlangsung di mana ia menerima penghargaan tertinggi pada acara tersebut untuk menghargai karirnya yang berusia hampir 40 tahun di layar.
Cancel culture merupakan sebuah istilah yang semakin lazim digunakan di berbagai media sosial, khususnya di Twitter. Menurut Meriam Webster, cancel culture adalah sebuah upaya untuk tidak lagi memberikan dukungan kepada seseorang. Biasanya terjadi pada para selebriti ternama di dunia hiburan dan dianut oleh beberapa negara maju seperti di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kesimpulannya, cancel culture merupakan sebuah penolakan terhadap artis di industri hiburan dengan cara memboikot karyanya atau bahkan meminta hukuman dan pertanggungjawaban yang lebih tegas dari industri, kantor, dan institusi lain yang berkaitan dengannya.
Aktor berusia 58 tahun itu kalah dalam pertempuran pencemaran nama baik dengan tabloid Inggris yang melabelinya sebagai “pemukul istri” tahun lalu, ketika pengadilan London memutuskan dia telah berulang kali menyerang mantan istrinya, aktris Hollywood, Amber Heard.
Sejak itu sang aktor mengeluh telah diboikot oleh Hollywood karena film terbarunya Minamata berjuang untuk bisa dirilis di pasar Amerika Serikat.
Depp mengecam “perilaku cancel culture tersebut atau hal yang terburu-buru untuk menilai sesuatu berdasarkan pada berapa jumlah udara tercemar dibanding yang dihembuskan”.
“Saya akan pergi ke rumah seseorang. Saya akan tampil di pesta ulang tahun anak kalian pada saat ini,” katanya pada konferensi pers, sesaat sebelum seremoni di mana sang aktor akan mendapatkan penghargaan Donostia, penghargaan tertinggi dalam Festival Film San Sebastian.
“Tidak ada yang aman selama seseorang mau mengucapkan satu kalimat. Hanya dibutuhkan satu kalimat.” jelasnya.
Depp menjadi bintang Hollywood pada dekade 1990-an dengan penggambaran sebagai penyendiri dan orang yang tidak dianggap dalam film klasik seperti Cry Baby karya John Waters dan Edward Scissorhands karya Tim Burton.
Namanya semakin terkenal berkat kesuksesannya memerankan karakter bajak laut favorit penggemar, Jack Sparrow, dalam film Disney Pirates of the Caribbean.
Akibat tuduhan yang dialamatkan padanya oleh sang mantan istri, ia digantikan dari karakter Grindelwald yang ia perankan dalam film ketiga Fantastic Beasts, menyusul vonis terhadapnya di pengadilan London tentang pencemaran nama baik.
Kelompok feminis dan asosiasi industri film mengkritik keputusan festival film tersebut untuk memberi penghormatan kepada Depp ketika penghargaan itu diumumkan pada bulan Agustus.
Asosiasi sinematografer wanita dan profesional audiovisual CIMA mengatakan itu adalah “kesalahan dari sudut pandang etis”.
Menanggapi kritik tersebut, direktur festival Jose Luis Rebordinos mengatakan penghargaan tersebut merupakan cerminan dari pencapaian sinematik Depp dan tidak terkait dengan kehidupan pribadinya.
“Peran festival film bukan untuk menilai perilaku anggota industri film,” ujarnya saat itu.
Depp adalah penerima penghargaan kedua tahun ini. Pada hari Jumat (17/9), aktris Prancis Marion Cotillard menerima trofi serupa dari bintang film asal Spanyol Penelope Cruz.