“Hi, Namaku Bobby. Aku akan menjadi temanmu,” suara anak-anak dari boneka lelaki itu menyapa pemiliknya. Sosok ini, seharusnya hanya boneka, seperti layaknya boneka lain yang bisa berbicara, bergerak, karena daya bantuan baterai.
Tapi boneka Bobby yang satu ini berbeda. Dia bisa bicara, bergerak, bahkan melakukan hal jahat, karena dorongan arwah “jahat” yang bersemayam di dalamnya. Sabtu (21/5) kami menjadi sekian orang yang mendapat kesempatan pertama bertemu dengan Bobby, saat premiere The Doll 3.
The Doll series telah menjadi icon film horor Indonesia dengan media boneka yang terus meneror penontonnya, terbukti dengan peraihan penonton yang selalu box office mulai dari film The Doll 1 (2016), The Doll 2 (2017) hingga Sabrina (2018).
Cerita yang dibangun di film The Doll 3 lebih mencekam dari The Doll series sebelumnya. Untuk kali pertama, ikut mengacungkan jempol, boneka ini tak kalah dari boneka chucky yang legendaris dari Hollywood. Produser Rocky Soraya yang juga menangani skenario dan penyutradaraan nggak tanggung-tanggung, menampilkan boneka seram yang bisa berjalan, berbicara, dan berekspresi dengan jelas.
Boneka ini dioperasikan lebih dari 1 orang, seperti yang menggerakan mata, mulut, kaki dan tangan. Menggunakan teknologi animatronic, yang didatangkan langsung dari Amerika bersama tim yang mengoperasikannya.
Animatronics sendiri adalah sebuah sistem yang dikendalikan dengan remote control untuk menggerakkan boneka secara utuh. Kehadiran teknologi ini membuat boneka di film The Doll 3 tidak perlu menggunakan CGI karena wajahnya bisa berekspresi. “Jadi satu boneka ini digerakin sama grup teknisi. Kayak bibir, hidung, mata, alis, pipi, jari, tangan, kaki semua itu digerakkan by remote control,” ucap Winky Wiryawan, pemeran Aryan dalam film ini.
Dengan teknologi yang advanced, Rocky Soraya tak mengelak bahwa biaya untuk pembuatan boneka animatronic ini sendiri mahal. “Ya, bisa dibilang di atas 2,5 Miliar,” ujarnya. Pengoperasiannya pun cukup rumit. Nggak hanya dibantu tim Amerika tapi juga Switzerland. Sementara pembuatan bonekanya sendiri dilakukan di Bali.
Kenapa Bobby boneka Animatronics ini dikisahkan di film jahat dan brutal? Dikisahkan,
Setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan, TARA hanya memiliki GIAN, adik laki lakinya sebagai satu-satunya keluarganya.
Tapi Gian yang mengalami trauma akibat kecelakaan itu, suatu hari bunuh diri. Tara sangat sedih. Ia tidak bisa merelakan kematian Gian. Ia depresi dan menarik diri dari sekitar sampai membuat hubungannya dengan ARYAN, tunangannya merenggang dan rencana pernikahan mereka tertunda.
Tara menginginkan Gian untuk kembali hidup bersamanya lagi. Ia meminta seorang dukun untuk memanggil arwah Gian dan arwah Gian pun akhirnya hidup di sebuah boneka milik Gian yang bernama BOBBY. Boneka Bobby pun jadi bisa bergerak selayaknya manusia.
Tara sangat bahagia dan ia kembali semangat menata hidupnya lagi. Hubungannya dengan Aryan dan MIKHA, anak Aryan pun membaik.
Mereka juga akhirnya bisa mempersiapkan pernikahan mereka. Tapi Gian (dalam boneka Bobby) yang selalu bersikap manis pada Tara, ternyata tidak menyukai Aryan dan Mika.
Ia mulai melakukan hal-hal yang membahayakan bagi Aryan dan Mikha, mencoba membuat mereka celaka sampai mereka hampir mati. Gian melakukan semua ini karena ia takut Tara akan meninggalkannya setelah menikah dengan Aryan dan menjadi ibunya Mikha. Lama-lama tindakannya makin brutal, sampai menyebabkan kematian.
Penasaran? Nonton di bioskop pada 26 Mei mendatang.