Siapa yang suka menutup-nutupi kegelisahan? Hati-hati terkena Duck syndrom!
Apa sih Duck syndrom? Bersumber dari Meaningful, Duck syndrom adalah sebuah kondisi di mana seseorang terlihat tenang dan bahagia namun kenyataannya sedang dilanda masalah di hidupnya. Lho, kenapa namanya ‘Duck syndrom’ ya?
Kondisi orang tersebut menggambarkan fenomena bebek yang tampak tenang berenang ke sana kemari, padahal di bawah air kakinya berjuang sekuat tenaga mendayung agar tetap mengapung di permukaan air.
Yang penting diketahui ialah sebenarnya Duck syndrom bukanlah sebuah gangguang mental dengan alasan tidak ada kriteria diagnostik formal. Namun Duck syndrom bisa dikaitkan dengan kondisi stress, depresi, dan/atau sejenisnya. Dengan kata lain, gejala Duck syndrom berkaitan dengan ganguan mental lainnya.
Lantas apa saja sih gejala dari Duck Syndrom?
Pada umumnya orang yang mengalami Duck syndrom akan terus-terusan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Ia menganggap kehidupan orang lain selalu lebih baik darinya. Alhasil, perasaannya selalu tertekan dan kewalahan.
Kemudian dari sisi kognitif, orang tersebut akan mudah khawatir san terganggu konsentrasinya. Mengapa? Karena impian atau targetnya yang terlalu tinggi hingga menganggu daya pikirnya. Hal tersebut tentu berpengaruh juga terhadap kondisi fisik.
Kondisi fisik seperti mudah lelah karena otak terkuras untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting. Ditambah lagi kalau terlalu stress, tak jarang orang tiba-tiba mengalami mual dan muntah.
Fakto-faktor penyebab Duck syndrom itu sendiri ialah pola asuh. Tidak sedikit lho, orang tua menuntut anaknya untuk sempurna, mendapatkan nilai A, jago bermain musik, bernyanyi atau olahraga. Berbagai tuntutan itu membuat tekanan bagi anak. Mereka akan terpaksa dalam hal belajar hanya untuk memenuhi standar dari orang tuanya.
Faktor juga tidak datang dari orang lain juga, namun pada sifat perfeksionis diri sendiri yang selalu ingin sempurna dalam segala bidang. orang itu tak ingin ada orang lain yang lebih baik darinya. Padahal selalu ada yang lebih baik dari yang terbaik.
Jadi, janganlah memaksakan kondisi dan situasi. Tak semuanya berjalan dengan apa yang kita harapkan dan inginkan. Belajar untuk menerima dan bersyukur yang akan menjadi jalan kebahagiaan diri sendiri.