Berkat aktingnya yang luar biasa dalam drama “Taxi Driver 2”, aktor Lee Je Hoon membawa pulang anugerah Daesang (penghargaan utama) bersama Kim Tae Ri di “SBS Drama Awards 2023” yang digelar bersamaan dengan pemakaman Lee Sun Kyun pada 29 Desember 2023.
Akan tetapi reaksi netizen Korea di luar dugaan. Bukannya bersimpati, mereka malah menanggapi suasana duka dunia hiburan Korea dengan penuh kebencian.
Selama pidato kemenangannya, Lee Je Hoon berduka atas meninggalnya Lee Sun Kyun—menyebutnya sebagai “panutan” meskipun keduanya tidak pernah bekerja di proyek yang sama. Lee Je Hoon bahkan mendedikasikan trofi Daesang yang diterimanya untuk mendiang aktor yang berpulanh di usia 46 tahun tersebut.
Meskipun nama Lee Sun Kyun tidak disebutkan, terlihat jelas bahwa Lee Je Hoon sedang membicarakan mendiang seniornya itu, sebagaimana dilansir melalui Koreaboo.
“Bisa memfilmkan musim kedua Taxi Driver merupakan suatu kehormatan bagi saya, dan saya bersyukur atas kesempatan itu. Tapi sekarang saya telah diberi penghargaan bergengsi untuk peran tersebut, saya tidak tahu bagaimana harus bereaksi.
Saya memberikan semua yang saya miliki kepada Taxi Driver karena saya ingin membantu dan menghibur para korban yang selamat dari kejadian yang diilustrasikan dalam pertunjukan tersebut. Bahkan ketika saya merasa belum cukup dan tidak memiliki apa yang diperlukan, saya memiliki sutradara, penulis naskah, lawan main, dan anggota staf produksi yang luar biasa, yang mendukung dan mendorong saya melewatinya. Tanpa mereka, saya tidak akan berada di sini menerima penghargaan ini…
…Hari ini sangat menyakitkan. Saya tidak pernah bertemu dengannya di sebuah acara, dan saya hanya menghabiskan sepersekian detik bersamanya di sana-sini. Tapi saya melihatnya membangun kariernya, dan saya bermimpi menjadi seorang aktor untuk mengikuti jalur yang dia lalui. Saya selalu menganggapnya sebagai panutan, dan saya ingin mengikuti jejaknya. Jadi saya ingin berbagi penghargaan ini dengannya.
Semoga dia beristirahat dalam damai.”
Pidato tersebut kemudian menjadi viral, dan seperti yang diharapkan, reaksi yang berasal dari warga Korea sangat tidak kenal ampun, tidak menyesal, dan penuh kebencian.
Sementara sebagian besar rekan selebriti dan penggemar internasional berduka atas meninggalnya Lee Sun Kyun, banyak netizen Korea yang masih ragu-ragu tentang Lee Sun Kyun.
Mereka berpegang teguh pada informasi bahwa bintang “Parasite” itu adalah seorang anggota VIP di bar hiburan khusus dewasa dan menggunakan hal itu untuk membawanya ke standar moral yang jauh lebih tinggi karena dia adalah figur publik.
Melabeli mendiang Lee Sun Kyun sebagai “pecandu perzinahan” meskipun bukti yang tidak kuat, masyarakat Korea telah menyatakan rasa jijik mereka terhadap Lee Je Hoon karena mengagumi Lee Sun Kyun.
Beberapa bahkan mengkritik Lee Je Hoon karena “mengabaikan esensi dari peran sopir taksi yang dia terima”, menunjukkan bahwa karakter Kim Do Gi adalah ikon kebenaran—melawan narkoba dan prostitusi.
Korelasi (jika ada) kemenangan Lee Je Hoon atas perannya sebagai Kim Do Gi dari “Taxi Driver 2” dan pidatonya yang mendedikasikan penghargaan tersebut kepada mendiang Lee Sun Kyun membuatnya dibanjiri kritikan pedas.
Ratusan komentar, di berbagai postingan di komunitas online Korea tentang pidato tersebut, telah terkumpul. Ketika beberapa netizen Korea mencoba membela Lee Je Hoon dan bahkan menyebut komentar yang dibuat bersifat toxic, reaksi baliknya semakin sengit.
Komunitas online seperti theqoo dan Nate Pann telah menjadi tempat berkembang biaknya komentar-komentar kejam tentang mendiang Lee Sun Kyun.
Lee Gyu Tag, seorang profesor studi budaya di George Mason University Korea, menyampaikan melalui CNN bahwa “budaya online yang intens” ini jelas tidak aman.
Dia berbagi, “Saya percaya bahwa internet juga mempunyai pengaruh dalam menerapkan standar moral yang lebih ketat pada aktor dan penyanyi di Korea. Apakah mereka menggunakan narkoba atau melakukan kejahatan ilegal, jika itu bukan kesalahan serius, mereka harus dihukum sesuai hukum, itu saja. Namun publik sepertinya menganggap orang-orang yang berkecimpung di dunia hiburan pantas mendapat kritik atau komentar memalukan di internet.”