Mendaki gunung, muncak, summit atau hiking, adalah salah satu kegiatan outdoor yang makin diminati masyarakat luas. Pemandangan yang indah sepanjang perjalanan serta cantiknya matahari dari puncak gunung, merupakan hadiah tersendiri bagi para pendaki tersebut. Buat kita yang di Indonesia nampaknya gak akan kehabisan gunung untuk didaki karena jumlahnya yang mencapai 500-an baik gunung berapi aktif maupun tidak.
Dibalik cerita kejayaan para pendaki, kadang terselip juga satu dua cerita yang sekilas bila dipikirkan tidak masuk diakal. Apalagi kalau bukan kisah-kisah mistis selama pendakian. Kalau kamu pendaki pemula, atau baru akan berpikir untuk memulai mendaki, supaya gak kaget, baca dulu kisah-kisah dari gunung yang sudah melegenda ini. Siapa tahu salah satunya adalah gunung tujuan pendakian kamu selanjutnya! Selamat muncak dan selalu berhati-hati!
Gunung Merapi
Merapi adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lainnya di Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di utara dan timur, Kabupaten Klaten di tenggara. Gunung Merapi lekat dengan kisah legenda Empu Rama dan Empu Pamadi yang diperintahkan Batara Guru untuk mengungsi dari tempat tinggalnya di sekitar Gunung Jamurdipa ketika sedang membuat keris sakti. Namun karena menolak, kedua empu itu pun tertindih Gunung Jamurdipa. Konon roh kedua empu itu jadi penunggu gunung tersebut. Perapian tempat keduanya membuat keris sakti berubah menjadi kawah.
Kisah legenda yang juga paling banyak dipercaya adalah tentang adanya kerajaan gaib di puncak gunung terutama di kawasan yang terkenal dengan nama Pasar Bubrah. Para makhluk gaib di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi ini dipercaya akan membawa petaka kepada masyarakat di Yogyakarta sehingga Keraton Yogyakarta menunjuk salah satu abdi dalemnya untuk menjadi juru kunci gunung. Saking terkenalnya, sampai-sampai kisah gunung ini juga diangkat ke layar kaca salah, satunya sinetron ‘Misteri Gunung Merapi’ di Indosiar
Gunung Lawu
Setiap malam 1 Suro, tidak hanya pendaki yang datang tapi warga lokal dan luar kota berziarah sampai ke puncak. Ketiga puncak Gunung Lawu dipercaya sebagai tempat bersemayamnya raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V. Konon Lawu adalah pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dimana juga terdapat situs peninggalan Candi Sukuh dan Candi Cetho yang menandakan ikatan erat dengan Kerajaan Majapahit.
Kehadiran Pasar Setan di Gunung Lawu adalah yang paling jadi trending topik di kalangan para pendaki. Banyak para pendaki yang sudah pernah mendengar suara bising, seperti berada di pasar dan terdengar orang-orang yang menawarkan dagangan. Menurut mitos, kalau mendengar suara bising di atas gunung Lawu, sebaiknya buang salah satu barang yang dibawa, seperti sedang melakukan transaksi barter. Mitos lainnya sebaiknya jangan menggunakan atribut berwarna hijau dan kalau bertemu dengan Burung Jalak di jalur pendakian, tandanya kamu akan mendapatkan keberuntungan.
Gunung Sumbing & Sindoro
Sindoro dan Sumbing merupakan dua gunung yang letaknya berdekatan satu sama lain, warga lokal menyebutnya gunung kembar. Sumbing berada di barat daya kota Temanggung dan Timur kota Wonosobo. Sindoro ada di barat laut Temanggung dan Timur laut Wonosobo. Apabila cuaca bagus, pendakian bisa memakan waktu kira-kira lima jam. Para pendaki yang sebagian juga peziarah, berkunjung ke makam Ki Ageng Makukuhan di Puncak Sumbing yang diyakini sebagai orang pertama yang singgah di Kedu dan memperkenalkan tanaman tembakau.
Di gunung Sindoro, setiap malam 1 suro, ribuan pecinta alam mendaki untuk melihat beberapa keindahan alam seperti Telaga Ajaib dan bunga Edelweis di puncak gunung. Keharuman Edelweiss ini dipercaya karena dijaga oleh bidadari tak kasat mata.Gunung Sumbing Sindoro diambil dari cerita rakyat yang beredar di kalangan masyarakat Jawa yang menggambarkan dua anak kembar, satu anak memiliki perangai santun, dalam bahasa Jawa dijuluki si ndoro, sementara gunung Sumbing menggambarkan satu anak lainnya yang bibirnya robek, dalam bahasa Jawa, disebut juga sumbing. Siap mendaki gaes?!
Gunung Gede Pangranggo
Keindahan Gede-Pangrango juga dikaitkan dengan cerita legenda tanah Pasundan tentang keberadaan Eyang Suryakancana yang bangsa jin dan berkuasa di sekitar gunung Gede. Pada waktu-waktu tertentu, banyak penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk bersemedi dan melakukan upacara religius. Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana juga ada situs kuburan kuno tempat bersemayamnya Prabu Siliwangi. Sang Prabu saat itu menderita kekalahan melawan Kerajaan Kesultanan Banten dan melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede. Gak hanya sampai situ gaes, di sekitar gunung Gede juga banyak petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi.
Gunung Kelud
Sama seperti Merapi, Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi paling teraktif di Indonesia. Pada tahun 2014, gunung Kelud meletusan dengan dahsyat sampai abu vulkaniknya terasa Provinsi Jawa Barat, Kalau kamu tertarik buat muncak disini ternyata ada juga legenda yang terus diturunkan dari mulut ke mulut. Mitosnya dulu ada seorang manusia berkepala sapi yang ingin menikahi gadis dari kerajaan Majapahit, Dewi Kilisuci . Ia mengikuti berbagai sayembara dan akhirnya menang. Sang Putri ternyata menolak suntingan itu dan meminta sang ayahnya, Prabu Brawijaya buat mengubur Lembu Sura dalam lubang galian. Dengan sisa kesaktiannya, Lembu Sura mengutuk daerah tersebut dan mengatakan ‘’Kediri akan menjadi sungai, Tulungagung akan menjadi danau, dan Blitar akan menjadi daratan”. Hingga saat ini kutukan ini masih ditakuti masyarakat lokal sehingga mereka rutin melakukan ritual tolak bala pada tanggal 23 bulan Suro. Kamu percaya mitos ini gak?