Sang jenius musik di balik lagu hit “All for Us” dan “Still Don’t Know My Name”, menghidupkan serial populer HBO “Euphoria” melalui musiknya yang memiliki variasi genre.
Labrinth saat ini tengah sibuk mendominasi dunia musik dengan musik terobosannya, yang menggabungkan banyak genre, lewat drama remaja Amerika populer “Euphoria”. Menyusul keberhasilan kembalinya musim kedua Euphoria, musisi yang bertanggung jawab atas pembuatan soundtrack serial tersebut juga turut menjadi sorotan.
Artis yang berada dalam genrenya sendiri ini merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu yang mengambil inspirasi dari musik jazz, R&B, hip-hop, dan gospel. Dibesarkan dalam sebuah rumah di mana musik selalu dimainkan, sang penyanyi terpapar berbagai jenis genre musik yang luas sejak usia muda dan seperti yang dia katakan dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone adalah bahwa dirinya bagaikan spons yang menyerap untuk semua energi ini.
Penyanyi bernama asli Timothy Lee McKenzie ini pertama kali menarik perhatian dunia musik pada tahun 2010 ketika ia memproduseri single “Pass Out” milik rapper Tinie Tempah yang menduduki puncak tangga lagu Inggris.
Segera setelah itu, penulisan lagunya yang luar biasa diakui oleh produser Simon Cowell, yang mengontraknya di bawah agensinya Syco pada tahun 2013. Pria kelahiran tahun 1989 tersebut adalah satu-satunya artis di bawah label yang tidak tampil dalam pertunjukan musik pada saat itu.
Musisi Inggris serba bisa ini telah berkolaborasi dengan banyak artis ternama, seperti Sia dan Diplo dan telah menghasilkan banyak lagu hit untuk penyanyi seperti Kanye West dan Britney Spears. Meskipun ia telah menghasilkan cukup banyak lagu-lagu populer, salah satu yang menjadi favorit banyak orang adalah “Jealous”, dan telah memiliki kolaborasi yang sukses selama bertahun-tahun, sang penyanyi belum terlalu dikenal dan kehadirannya sebagian besar berada di bawah radar musik pop mainstrem.
Begitulah keadaannya, sampai “Euphoria” muncul pada tahun 2019. Setelah perilisan serial, yang diadaptasi dari drama mini seri TV asal Israel berjudul sama, soundtrack untuk pertunjukan tersebut segera menjadi viral di TikTok dan sejak itu menempatkan sang artis dalam sorotan.
Di musim kedua drama tersebut, Labrinth bahkan membuat cameo khusus di episode empat di mana ia memulai debutnya sebagai penyanyi gospel. Yang cukup menarik, salah satu inspirasi untuk soundtrack musim ini adalah “Oompa Loompa” yang ikonik dari film Willy Wonka and the Chocolate Factory’s. Suara distorsi dan reverb yang terinspirasi oleh “Oompa Loompa” dapat didengar musim ini dalam trek “Nate Growing Up”.
Jiwa Labrinth dan suara synthetizer untuk skor musik yang terdengar bagi “Euphoria” tidak seperti apa pun yang pernah kita dengar di dunia pop. Dengan cara yang sangat nyata dan mentah, soundtrack “Euphoria” secara efektif merangkum pasang surut pengalaman manusia. Menurut Labrinth, musik yang kita dengar di soundtrack “Euphoria” dibuat sepenuhnya berdasarkan instingnya. Meskipun pekerjaan produksinya minimal, hasilnya luar biasa dan cukup efektif dalam membangkitkan dan menyampaikan emosi yang kuat.
Soundtrack “Euphoria” yang terdengar seperti masuk ke alam mimpi ini bisa kamu dengarkan melalui layanan streaming Apple Music dan Spotify.