Masa pandemi ini memberikan banyak tekanan dan meningkatkan level stres banyak individu. Penyebaran virus COVID-19 semakin tidak terkendali dan berdampak luas pada perekonomian masyarakat, terutama semenjak diberlakukannya PPKM yang menyebabkan banyak orang menderita. Persoalan hidup yang semakin kompleks menjadi sebuah bom waktu yang dapat meledak kapan saja hingga menyebabkan jatuhnya kesehatan mental siapa pun yang mengalaminya.
Lalu bagaimana cara mengatasi stres akibat pandemi yang tidak berkesudahan ini? Duduk santai di depan layar sambil menyaksikan tontonan yang membuat relaks adalah salah satunya. Salah satu tontonan yang menjadi favorit banyak orang saat ini adalah drama Korea atau biasa disingkat drakor. Mereka yang awalnya bukan penonton drakor beralih menjadi pemirsa berkat ceritanya yang otentik, membumi namun penuh mimpi hingga menyebabkan kehaluan. Sebuah kebutuhan akan visual yang indah dengan jalan kisah yang membahagiakan mampu meminimalisir rasa stres, walaupun tidak semua drakor menawarkan genre ini.
Tentunya muncul rasa bosan ketika dihadapkan dengan tontonan dengan cerita yang terkadang itu – itu saja. Salah satu alternatif tayangan yang mampu memberikan relaksasi dan ketenangan yang hakiki ditawarkan oleh seorang video blogger yang tinggal di pegunungan dan hutan di desa Pingwu barat laut, Kota Mianyang, Provinsi Sichuan, Tiongkok, Li Ziqi. Ia menawarkan pertunjukan yang menyegarkan lewat aksinya dalam menciptakan beragam masakan dan mempersiapkan kerajinan tangan, yang seringkali terbuat dari bahan dasar dan alat yang menggunakan teknik tradisional Tiongkok. Saat menonton video – videonya, serasa masuk dalam negeri dongeng dengan segala keindahannya.
Perempuan cantik kelahiran tahun 1990 ini tidak memiliki masa kecil yang bahagia. Saat kecil, orang tuanya bercerai dan ayahnya meninggal lebih dulu. Sejak itu, ia mulai tinggal bersama kakek dan neneknya. Hidup mereka miskin dan penuh penderitaan. Kakek Li Ziqi adalah seorang juru masak di desa. Ketika ada upacara yang sedang berlangsung, seperti pernikahan atau pemakaman, kakeknyalah yang bertanggung jawab atas menu makanan yang disajikan.
Dalam videonya, dia menunjukkan cara memasak berbagai hidangan, yang dia pelajari dari sang kakek. Selain memasak, ia juga belajar membuat keranjang bambu, menanam sayuran, dan membuat kerajinan tangan dari kayu. Tujuannya membuat video adalah agar penontonnya dapat lebih santai dan menikmati hidup serta memiliki pengalaman yang meyenangkan lewat tayangan yang ia sajikan.
Pada usia 14 tahun, ketika sebagian besar anak-anak pada usia yang sama pergi ke sekolah menengah, vlogger yang misterius ini putus sekolah dan berusaha menghidupi diri dan keluarganya dengan bekerja serabutan dan mendapat perlakuan tidak baik. Nasibnya sangat menyedihkan pada tahap awal hidupnya. Li Ziqi harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Dia kelaparan, tidur dalam gua yang berada di bawah jembatan, bekerja sebagai pelayan, tukang listrik, dan bahkan bekerja sebagai DJ di klub malam (Ini mungkin pekerjaan yang paling elit untuknya. Dia belajar banyak tentang musik selama periode ini, yang membantu mengasah ketrampilannya dalam mengedit videonya sendiri). Pengalaman kerja yang beragam ini juga membantunya mengembangkan kemampuan berpikir dan menilai secara mandiri.
Agar memiliki kekuasaan dan kekayaan, Li Ziqi mempelajari beberapa keterampilan yang ia serap dengan cepat saat berada di peradaban modern dan memperoleh kemampuan untuk menghidupi drinya sendiri dan juga sang nenek. Keterampilan kerja ini juga membantunya menghasilkan dan menampilkan video yang luar biasa indah dan sempurna. Selain itu, dia pun beberapa kali mencoba untuk berbisnis dengan teman-temannya agar dapat memperbaiki kondisi kehidupan keluarganya sesegera mungkin.
Perempuan berambut hitam legam ini mulai bekerja pagi-pagi sekali dan pulang larut malam. Sama seperti seorang petani, dia menjalani kehidupan biasa namun istimewa di kampung halamannya.
Bagaimana seorang gadis desa sederhana menjadi terkenal? Li Ziqi adalah seorang gadis muda normal yang tidak bisa menyanyi dan menari. Sebuah ide datang padanya, bagaimana dengan memasak makanan? Mengumpulkan semua bahan yang berasal dari halaman rumah dan lahan pertaniannya.
Saat pertama kali Li Ziqi yang mengunggah video pertamanya di “Mepai” (platform sosial di China), publik tidak memberikan atensi yang besar. Tetapi kemudian beberapa ahli makanan mulai memperhatikan videonya dan segera setelah itu jumlah penggemarnya langsung meningkat drastis. Selanjutnya, dengan bantuan para penggemarnya, ia menempatkan videonya di Weibo (platform sosial seperti Twitter di China) pada tahun 2016 dan menerima banyak perhatian.
Pada tahun 2017, Li Ziqi menjadi selebriti online baru di Tiongkok dan dikenal sebagai Oriental Lifestyle Foodie. Karya-karyanya menyampaikan sikap positif terhadap kehidupan dan videonya dapat membantu orang memenuhi “impian hidup di pedesaan”.
Banyak orang bermimpi untuk tinggal dan menikmati kehidupan di pedesaan, baik di dalam maupun luar negeri. Mereka sangat tertarik dengan pakaian yang dikenakan Li Ziqi. Di depan kamera, Li Ziqi selalu tampil dalam satu set pakaian tradisional Tiongkok yang biasa digunakan oleh etnis Han di masa lampau, yang terbuat dari kain kasar.
Selain itu, videonya membantu lebih banyak orang mempelajari dan memahami tradisi dan budaya Tiongkok. Semangat memperjuangkan kemerdekaan dan kemandirian yang disampaikan lewat pengalaman hidupnya telah menarik perhatian besar, baik di dalam maupun luar negeri. Wanita berkulit seputih susu ini dipuji oleh banyak media besar seperti blog mikro resmi Komite Sentral Liga Pemuda Komunis, China Daily dan Sina. Keahlian kulinernya termasuk (tetapi tidak terbatas pada) membuat anggur bunga persik, kue semangka, dan makanan tradisional bulan Sichuan, sementara saat waktunya membuat kerajinan kerajinan, terlihat saat dia mewarnai pakaian dengan kulit anggur, membuat sepatu untuk neneknya, atau membuat dari tanah liat.
Awalnya, ia membuat sendiri video – video miliknya. “Saya biasanya meletakkan peralatan fotografi saya di depan atau di belakang saya, terkadang saya meletakkannya di pohon, meja atau kursi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Saya menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan satu video.” ujar Li Ziqi suatu ketika.
Untuk medapatkan sentuhan profesional, sejak tahun 2017, ia membentuk tim yang berisi 3 orang, terdiri dari Li Ziqi sendiri, seorang part-time fotografer dan seorang asisten bernama Ming Guo, yang kelahiran tahun 1997.
Berkat kerja keras dan kekompakan Li Ziqi beserta tim kecilnya, video dalam kanal Youtube miliknya telah ditonton lebih dari 2.4 miliar view dan berhasil mendapatkan 16 juta pengikut per tanggal 21 Agustus 2021, dimana angka tersebut masuk dalam Guinness World Record, sebagai kanal dengan jumlah pengikut terbanyak untuk saluran berbahasa Mandarin di Youtube.
Kamu bisa simak video keseharian Li Ziqi yang bagi sebagian besar orang sangat membantu dalam self healing atau penyembuhan jiwa terutama di masa karantina ini.