Maxton Hall Mencetak Hit! Serial Internasional Paling Banyak Ditonton di Dunia Sepanjang Masa

Maxton Hall: The World Between Us mencetak sejarah sebagai serial Internasional Prime Video paling banyak ditonton di dunia sepanjang masa. Amazon Prime Video merilis informasi, Maxton Hall menduduki posisi nomor satu di Prime Video, di lebih dari 120 negara. Posisi nomor tiga di 50 negara lainnya, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Meksiko, Brazil, Australia, Kanada, dan Afrik Selatan.

Apa yang menarik dari serial remaja sebanyak 6 episode asal Jerman ini? Maxton Hall yang diangkat dari novel Trilogi Mona Kasten asal Jerman: Save Me, Save You, Save Us ini sebenarnya mengetengahkan tema benci jadi cinta, musuh jadi kekasih, sebuah formula lama, yang terbukti tak lekang oleh waktu.

Maxton Hall di Prime Video

Sama seperti demam Meteor Garden di era awal 2000an dulu. Sekolah elit, pemuda populer kaya dan tampan vs gadis sederhana yang beruntung bisa sekolah di tempat bergengsi karena beasiswa. Maxton Hall, dikemas dengan serius, dari set, dan yang terutama penokohannnya. Kedua bintang utamanya, Damian Hardung dan Harriet Herbig-Matten juga mampu menyampaikan emosi karakternya dengan baik.

Penonton bisa terbawa, hanyut, turut merasakan letupan-letupan emosi, perasaan tertekan, rasa rindu, suka yang tertahan, hasrat hingga kamu bisa menitikkan air mata, atau dada-mu ikut naik-turun bergemuruh. Damian Hardung dan Harriet Herbig-Matten sukses menghidupkan karakter James Beaufort dan Ruby Bell.

Dalam wawancara eksklusif dengan US Weekly, Harriet (Ruby) dan Damian (James) bicara bagaimana mereka bekerjasama untuk menghidupkan tokoh dari kisah cinta fiksi ini. Kesuksesan Maxton Hall sangat berarti bagi mereka, ‘keinginan’, ‘kebutuhan’ penonton untuk musim selanjutnya, membuat dua bintang remaja ini lebih semangat lagi untuk menyajikan yang terbaik.

“Adalah tanggung jawab kami bagi aktor-aktris, untuk memberikan keadilan bagi karakter ini, khususnya untuk mereka yang membaaca bukunya. Saya tahu, ketika saya membaca buku, saya berharap karakter itu tetap terlindungi apa adanya. Berharap, sampai di layar lebar pun, karakter itu tidak melenceng. Audiens yang membaca buku nya harus bisa merasakan hal yang sama bahkan lebih ketika ia menonton. Jadi, adalah harapan terbesar saya bisa menggambarkan James sesuai sang penulis menciptakannya dan sebagaimana audiens melihatnya,” ungkap Damian Hardung.

Itu tidak mudah. Damian membaca dan membaca berulang kali novelnya, menceburkan dirinya seutuhkan ke dalam karakter James. Lalu melakukan riset. “Ada proses membaca, belajar apa yang ada di sana. Lalu menggali mood sesuai yang ada di dalam buku,” sambung Damian.

Hal yang sama dilalui Harriet, menggali dan menyelami emosi yang dirasakan karakter Ruby. Bukan hal yang mudah, ketika kita berekspektasi hasil yang “real”.

idola baru, James Beaufort Maxton Hall

“Saya tidak menyangka harus merasakan semua emosi ini. Awalnya, cukup sulit penuh tantangan dalam prosesnya, untuk bisa menyelami emosi-emosi ini. Tapi menyenangkan,” kenang Harriet.

Menyusul kesuksesan musim pertama yang rilis pada 9 Mei lalu, saat ini, Maxton Hall musim kedua sedang dalam proses syuting. Direncanakan akan rilis Maxton Hall musim kedua pada 2025.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here