Siapapun bisa mendapatkan kekerasan seksual, baik dengan orang yang tidak dikenal maupun orang terdekat. Pelaku tak akan pandang bulu, mereka tak memikirkan kondisi mental korbannya. Tak semua korban bisa berbicara lantang menyuarakan kejahatan yang dialaminya itu, sebagian dari mereka hanya bisa diam dan berjuang melawan rasa trauma itu sendiri.
Seperti yang dialami Widi, vokalis band Vierratale. Selama bertahun-tahun, ia memendam cerita naas itu sendiri dengan orang-orang di sekelilingnya. Kini ia berani bercerita lantaran ada dua orang pintar yang bisa menguatkannya, Cinta Laura dan Deddy Corbuzier.
Widi tak kuasa menahan tangisnya saat ditanya oleh Deddy terkait kejadian itu. Tanpa paksaan dari Cinta dan Deddy, Widi mentekatkan diri harus bercerita karena saat itulah kesempatannya.
“Aku mau ngomongin ini, karena ini kesempatan aku, aku punya kalian di sini, orang yang pintar dan cerdas.” Katanya.
Penyanyi “Dengarkan Curhatku” itu bercerita bagaimana ia bisa mendapatkan kekerasan seksual. Tanpa menyebutkan lokasi, Widi menggambarkan bahwa jarak lokasi dia berangkat ke rumah itu dekat, maka dari itu ia memilih untuk jalan kaki meskipun di gelap malam.
Kemudian saat berjalan, tiba-tiba ada mobil yang berisikan 3 laki-laki menghampiri dan langsung menculiknya begitu saja. Meskipun berontak sekuat tenaga, Widi tetap kewalahan karena ia juga sambil menghubungi sang pacar untuk meminta tolong. Tentu Vierra sudah terkenal saat itu, Widi memberitahu identitasnya bahwa ia adalah vokali Vierra. 3 Laki-laki itu masih tak percaya dan membuktikannya dengan tato yang ada di tangan kiri Widi.
“Cuma emang gua apes aja saat itu, orang yang pick up gue gatau gue siapa, terus mereka juga lagi mabok kan, daerahnya kan untuk party. Setelah gue di-pick up, yaudah gue kasih tau gue siapa, dan untungnya mereka tau Widi Vierra ini punya tato. Mereka bilang, ‘Tato kanan, mana coba tunjukkin tato kanan?’ yaudah gue tunjukkin tato gue, ‘Oke ternyata Widi Vierra’. Terus mereka diskusi kan, takut, takut salah guenya laporan,” ceritanya.
Setelah melewati banyak kejadian naas, akhirnya mereka menurunkan Widi. Widi sendiri tak mau memperpanjang urusan ini ke kepolisian karena rasa percayanya yang kurang terhadap petugas yang melayaninya. Pada akhirnya, Widi memendam itu sendiri dan hanya berani cerita ke orang yang bisa mengerti dan pintar dalam meresponnya.