Apakah kamu pernah berteman dengan seseorang yang mudah tersinggung atau marah?
Padahal menurut kamu, hal tersebut tidaklah buruk atau jahat sampai membuat orang tersinggung. Sebenarnya memang sesama manusia tidak boleh membandingkan tingkat kesensitifan, karena pada dasarnya kita memiliki toleransi emosional yang berbeda-beda.
Namun bagaimana kalau memang orang tersebut termasuk dalam kategori highly sensitive person (HSP)?
Yang perlu diketahui ialah hal ini bukanlah masalah kesehatan mental, melainkan sifat atau kepribadian seseorang.
Mengutip dari Instagram seorang psikolog, Irma Gustiana, “20% dari kita dilahirkan sebagai orang yang sangat sensitif.” tulisnya di akun @ayankirma.
Jadi tidak perlu pergi ke psikolog atau orang yang ahli dalam masalah kesehatan mental. Namun yang perlu dilakukan ialah belajar mengelola rasa sensitifnya agar bisa maksimal dalam berkegiatan sehari-hari.
Bagaimana tanda-tanda HSP?
Pertama bisa merasa cepat rendah diri saat keinginannya atau harapannya tidak tercapai. Kemudian HSP bisa menimbulkan rasa khawatir yang berlebihan mengenai apa yang orang lain pikirkan tentangnya.
Selain itu, rasa takut atas penolakannya juga besar. Hal itu membuat kegiatan terganggu dan tidak bisa optimal.
Setelah penolakan terjadi, HSP bisa stress atau terhanyut dengan momen itu. Bahkan jika dilihat secara langsung, HSP telihat mudah menangis.
Dikarenakan memiliki rasa sensitif terlalu tinggi, orang ini biasanya memiliki rasa empati yang tinggi. Cenderung bereaksi berlebihan dan sanga detail akan sesuatu.
Terakhir ialah overthinking, sering merenungkan hal-hal yang hanya ada di dalam batin, hingga membuang waktu berharga.
Lantas bagaimana cara melatih rasa sensitif itu agar tidak menganggu keseharian?
Hal pertama ialah harus sadar dan mengakui bahwa kamu memang memiliki kepribadian yang sangat sensitif. Mencoba untuk berdamai sama diri sendiri adalah hal yang penting.
Kenali dan coba pahami apa saja yang membuat kamu merasa tersinggung atau sensitif. Dari situ kamu bisa mengontrol apa yang harus kamu lakukan jika momen itu terjadi lagi.
Jika momen saat kamu merasa tidak nyaman terjadi, usahakan diri menjadikan itu sebagai pembelajaran dalam memahami kepribadian kamu.
Melakukan meditasi atau relaksasi juga membantu diri agar menjadi lebih tenang. Kamu bisa coba yoga setiap pagi atau sore, melakukan tea morning juga baik memberikan aura positif pada diri.