Media terkenal asal Korea Selatan Dispatch telah mendalami tuduhan yang dibuat terhadap bintang “Twenty Five Twenty One” Nam Joo Hyuk, yang tersandung skandal bullying, dengan menyatakan bahwa ketika tuduhan terhadap masa lalu seorang selebriti dibuat, kredibilitas klaim tersebut perlu diverifikasi melalui wawancara dengan si pemberi informasi.
Namun, banyak dari tuduhan tersebut hanya berupa pernyataan dengan sedikit bukti fisik. Dalam kasus-kasus tertentu di mana Komite Kekerasan Sekolah diadakan, akan ada cukup bukti untuk mendukung klaim si pemberi informasi. Catatan lain seperti catatan rumah sakit untuk perawatan juga cukup valid, akan tetapu jika satu-satunya bukti adalah gambar buku tahunan, tuduhannya tidak cukup kuat. Artinya, spesifikasi tuduhan harus diselidiki secara menyeluruh.
Terkait Nam Joo Hyuk, sang aktor telah dituduh melakukan kekerasan di sekolah oleh dua orang yang mengungkapkan kasus mereka kepada outlet media The Days News dan Sports Kyunghyang. Penindasan tersebut termasuk melempar pensil mekanik, memerintahkan salah seorang dari mereka untuk menjadi “pengangkut roti”, dan kekerasan fisik.
Sebagaimana dilansir melalui Koreaboo, Dispatch menghubungi reporter Lee Seon Myeong, yang menulis artikel di Sports Kyunghyang dan berusaha menghubungi si pemberi informasi, tetapi permintaan mereka tidak dibalas. Dispatch hanya diberi tahu “pernyataan informan itu benar,” dan tidak ada yang bisa dikonfirmasi. Dispatch hanya ingin mencoba mengkonfirmasi kredibilitas tuduhan tersebut karena penemuan Dispatch tentang masa SMA Nam Joo Hyuk sangat berbeda dengan klaim yang dibuat si pemberi informasi.
Tentu saja, sudah menjadi standar bahwa setiap laporan tentang kekerasan di sekolah tidak boleh langsung dianggap palsu, tetapi pemeriksaan silang fakta diperlukan untuk menentukan validitas laporan tersebut. Dispatch telah memutuskan untuk memeriksa silang cerita yang dibagikan oleh The Days News dan Sports Kyunghyang dengan mewawancarai 20 orang yang terhubung dengan Nam Joo Hyuk selama SMA. Kedua puluh orang tersebut adalah sebagai berikut:
- Seo Seok Hoon, teman sekelas di kelas 10
- Lee (nama diedit), teman sekelas di kelas 10
- Shin (nama diedit), teman sekelas di kelas 10
- Park (nama diedit), teman sekelas di kelas 11
- H (nama diedit), teman sekelas di kelas 11 dan 12
- L (nama diedit), teman sekelas di kelas 11 dan 12
- Shin (nama diedit), teman sekelas di kelas 12
- S1 (nama diedit), teman sekelas di kelas 12
- S2 (nama diedit), teman sekelas di kelas 12
- Kim (nama diedit), teman sekelas di kelas 12
- Jo Boo Hyeong, alumni
- Lee (nama diedit), alumni
- Park (nama diedit), alumni
- Son (nama diedit), alumni
- Y1 (nama diedit), alumni
- Y2 (nama diedit), alumni
- J (nama diedit), alumni
- H (nama diedit), alumni
- Park Tae Gyu, wali kelas di kelas 10
- Hong Seong Man, wali kelas di kelas 12
Klaim Pertama – Nam Joo Hyuk adalah seorang Iljin (tukang bully di sekolah)
Salah seorang pemberi informasi mengklaim bahwa Nam Joo Hyuk adalah seorang tukang bully di sekolah bersama teman-temannya, menyebabkan dirinya menjalani kehidupan sekolah yang sepi. Pernyataan ini dibantah oleh 10 orang.
“Bagaimana seharusnya seseorang pergi ke sekolah? Bukankah begitu kehidupan sekolah kebanyakan orang? Apakah masalah bergaul dengan teman-teman? Siswa yang pandai belajar cenderung berkumpul bersama, yang suka olahraga berkumpul bersama. Itu hanya bergaul dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama. Aku seperti itu, Nam Joo Hyuk juga seperti itu.” – Shin (nama diedit), teman sekelas di kelas 12 –
S1 (nama diedit), teman sekelas di kelas 12 dan Shin (nama diedit), teman sekelas di kelas 10 menyatakan bahwa si pemberi informasi tidak tahu bagaimana suasana dan atmosfer di SMA Suil pada tahun 2012. Dua teman sekelas lainnya yang menghabiskan kelas 11 dan 12 dengan Nam Joo Hyuk menyuarakan pendapat yang sama.
“Sekolah kami saat itu memiliki hukuman yang sangat berat. Sangat ketat. Tidak pernah terdengar bahwa ada sekelompok tukang bully di sekolah. Teman seperti apa yang akan mengganggu seseorang secara konsisten? Jika para guru mendengarnya, segala sesuatunya di sekolah akan menjadi gila.” – H (nama diedit), teman sekelas di kelas 11 dan 12 dan L (nama diedit), teman sekelas kelas 11 dan 12 –
Y1 (nama diedit), alumni, juga menyatakan tidak ada perundungan di sekolah.
“Tidak ada budaya bullying di sekolah. Sekolah ini adalah tempat di mana orang yang melakukan intimidasi akan diperlakukan sebagai sosok yang aneh jika mereka mencoba menciptakan suasana penuh intimidasi. Para alumni meminta agar kami maju dan bekerja sama dengan penyelidikan polisi.” – Y1 (nama diedit), alumni –
Seo Seok Hoon, teman sekelas di kelas 10, dan Jo Boo Hyeong, alumni, memutuskan untuk berbicara secara terbuka sambil mengungkapkan identitas mereka.
“Saya mengatakan ini karena mereka benar-benar tidak tahu seperti apa sekolah kami. Mungkin ada beberapa orang yang mengira kelompok tertentu di sekolah adalah tukang bully. Nam Joo Hyuk bukan bagian dari grup itu.” – Seo Seok Hoon, teman sekelas di kelas 10 –
“Nam Joo Hyuk bukanlah tipe orang yang akan melecehkan orang lain. Dia menyukai olahraga. Nam Joo Hyuk bahkan akan tertawa ketika teman-temannya menggoda dan bercanda dengannya. Dia memiliki kepribadian yang baik, itu benar. Itu sebabnya teman-temannya menyukainya.” – Jo Boo Hyeong, alumni –
Lee (nama diedit), teman sekelasnya di kelas 10 menceritakan tentang hari-hari biasa dalam kehidupan sekolah Nam Joo Hyuk saat ia menjadi model.
“Dia biasa mengatakan beberapa hal yang tidak jelas sejak dia menjadi model. Semua temannya tertawa. Dia pergi ke akademi model, menikmati bola basket, dan banyak tidur. Para guru sangat mempercayainya. Ada rasa keadilan itu… haha.” – Lee (nama diedit), teman sekelas di kelas 10 –
Mengenai kepercayaan dari para guru, Park Tae Gyu, wali kelas di kelas 10, berkomentar.
“Nam Joo Hyuk adalah siswa yang akan memberi tahu yang lain ‘hey guys, ayo tenang.’ Dia adalah tipe yang menengahi ketika ada perkelahian, mengatakan ‘jangan berkelahi lagi.’ Aku tidak tahu kesalahpahaman macam apa yang dimiliki si pemberi informasi tapi Nam Joo Hyuk bukan orang seperti itu (mengacu pada tukang bully). – Park Tae Gyu, wali kelas kelas 10 –
Masih ada empat klaim lain terkait tuduhan Nam Joo Hyuk sebagai tukang bully yang kamu bisa simak di artikel berikutnya.
Bersambung ….