Kejadian naas hanyutnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril masih berlangsung hinggat saat ini. Kejadian tersebut menimbulkan pro dan kontra, mulai dari apa yang dilakukan Eril, mengapa ia berenang di cuaca yang tidak mendukung, kemudian ke ramalan-ramalan yang muncul terkait penemuan Eril.
Salah satu peramal yang dikecam netizen dan negara ialah Mbak Rara si pawang hujan dan juga indigo. Ia dianggap tak memiliki empati kepada keluarga Eril dengan meramalkan sesuatu yang sifatnya tidak pasti dan tidak dapat dibuktikan.
Namun situasi kini berbalik, Mbak Rara menyuarakan pendapatnya terkait sikap netizen yang benar-benar merugikan sektor pariwisata Swiss. Mereka ramai-ramai memberikan review bintang satu pada Sungai Aare Swiss di Google.
Menurutnya, review bintang satu tersebut dapat merusak hubungan baik antara Indonesia dengan Swiss. “Saat nitizen kasih review jelek efek anak pejabat Indonesia hilang terbawa arus??? Efeknya apa buat pariwisata Swiss? Ya buruk padahal silaturahmi Indonesia dengan Swiss selama ini bagus, fine aja.” Tulisnya di keterangan foto.
Sebagai pawan hujan yang bersahabat dengan alam semesta, Mbak Rara bak tak terima bahwa sungai Aare disalahkan atas hanyutnya Eril. Secara tersirat, Mbak Rara menyalahkan manusianya yang berani berenang di alam bebas tanpa pelampung. Padahal warga lokal sana berenang di sungai Aare menggunakan pelampung.
“Jadi bestie ingat saat berenang di alam semesta sungai atau laut bawalah mitigasi keselamatan diri ya pelampung dan guide lokal cek dulu musim dilokasi tersebut. Ingat berdoa memohon rahmat Allah Tuhan YME & tau kulonuwun ke penunggu alam gaib sekitarnya.” Jelasnya.
Mbak Rara menghimbau masyarakat Indonesia harus menjaga etika dalam meberika review di Google. Tak hanya itu, Mbak Rara mengakhiri paragrafnya dengan menyuruh Ridwan Kamin mengakui bahwa anaknya yakni Eril ceroboh dengan berenang tanpa pelampung.
“Jaga etika dalam menulis review di Google maps tempat wisata. Pak Ridwan yg semangat mau Nyapres 2024 juga harus gentlemen mengakui anaknya ceroboh.” Tutupnya.