Ajang kejuaraan bergengsi, Piala Thomas, merupakan turnamen internasional yang mempertemukan atlet nasional putra dari berbagai negara untuk olahraga bulutangkis. Perhelatan ini digelar 2 tahun sekali oleh Badminton World Federation (BWF).
Gelaran akbar Piala Thomas seharusnya diadakan di tahun 2020, namun karena pandemi Covid-19, terpaksa mundur ke tahun 2021. Tuan rumah penyelenggaraan Thomas Cup di tahun ini jatuh ke tangan salah satu negara adidaya bulutangkis, Denmark.
Setelah berjuang keras, Indonesia yang juga merupakan salah satu negara pencetak pebulutangkis kelas dunia berhasil memboyong kembali Piala Thomas ke pangkuan ibu pertiwi setelah 19 tahun penantian dengan mengalahkan raksasa Tiongkok 3 – 0. Prestasi yang sangat membanggakan dan menjadi penyemangat di tengah deraan pandemi yang masih melanda.
Pada laga awal, Indonesia berhasil menumbangkan Tiongkok lewat performa maksimal yang disuguhkan tunggal andalan Indonesia yang sempat trending sebagai sad boy cimahi karena status lawas sang olahragawan di media sosial facebook, Anthony Sinisuka Ginting. Ia berhasil mengalahkan pebulutangkis Tiongkok, Guang Zhu, 18 – 21, 21 – 14, dan 21 – 16. Kemenangan pria kelahiran 24 tahun lalu tersebut mengobarkan semangat pemain tim Indonesia yang akan bertarung di laga berikutnya.
Ganda putra andalan tim merah putih, Fajar Alfian / Muhammad Rian berhasil menggebuk He Ji Ting / Zhou Hao Dong tanpa ampun 2 set langsung dengan skor 21 – 12 dan 21 – 19.
Indonesia berhasil mengukuhkan diri sebagai juara Piala Thomas 2020 (Piala Thomas 2021) lewat kemenangan Jonathan Christie yang berhasil mengalahkan Li Shi Feng dalam 3 gim yang mendebarkan dengan skor 21 – 14, 18 – 21 dan 21 – 14.
Piala Thomas kali ini menjadi kemenangan yang ke-14 bagi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai negara pengoleksi trofi Piala Thomas terbanyak, disusul oleh Tiongkok dengan 10 gelar.
Kemenangan tim merah putih dalam ajang Piala Thomas bagaikan sebuah media yang menyembuhkan dan menyemangati penduduk Indonesia agar tetap bersemangat menghadapi derita hidup sejak pandemi Covid-19 berlangsung di awal tahun 2020.