Lee Seung Gi saat ini tengah memfokuskan dirinya pada syuting untuk film terbarunya di tengah tuduhan mengejutkan bahwa penyanyi sekaligus aktor ternama Korea Selatan itu tidak pernah menerima pembayaran sepeserpun selama 18 tahun karier bermusiknya oleh agensi yang menaunginya, HOOK Entertainment.
Pada tanggal 21 November, menurut laporan media setempat Lee Seung Gi dengan professional tetap setia melakukan syuting untuk film terbarunya di tengah tuduhan skandal yang menimpa agensinya, HOOK Entertainment, sebagaimana dilansir melalui Koreaboo.
Menurut laporan tersebut, Lee Seung Gi mulai syuting untuk film yang akan datang, Large Family (judul terjemahan) pada bulan ini dan tidak membiarkan kontroversi seputar agensinya mengalihkan perhatiannya.
Informasi dari orang dalam mengungkapkan kepada outlet berita bahwa meskipun ada masalah, sang aktor tetap melakukan yang terbaik dengan tetap syuting dan bergaul bersama rekan-rekannya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Lee Seung Gi telah meminta laporan pendapatan dari aktivitasnya selama 18 tahun terakhir kepada agensinya. Pada saat itu, HOOK Entertainment mengakui bahwa mereka telah menerima permintaan artisnya tersebut dan menyatakan bahwa mereka sedang berupaya menemukan penyelesaian secara damai.
Permintaan tersebut menyusuli terjadinya penggerebekan di kantor HOOK Entertainment oleh pihak kepolisian. Pada saat itu, spekulasi beredar bahwa penggerebekan terjadi karena tuduhan penggelapan dan kemungkinan terkait dengan penyelidikan yang lebih besar mengenai hubungan agensi dengan mantan pacar Park Min Young, Kang Jong Hyun.
Kemudian pada Senin (21/11), media Dispatch merilis sebuah laporan yang menuduh bahwa HOOK Entertainment tidak membayar sepeserpun kepada Lee Seung Gi untuk aktivitas musiknya. Tuduhan tersebut sangat memalukan karena Lee Seung Gi adalah salah satu penyanyi balada paling terkenal di Korea dan memiliki serangkaian hits, termasuk lagu klasik “Because You’re My Woman” dan “Will You Marry Me”.
CEO HOOK Entertainment, Kwon Jin Young, akhirnya merilis pernyataan pada hari yang sama, Senin (21/11), yang meyesali dan merasa malu atas kejadian tersebut.