Film Indiana Jones and the Dial of Destiny memuncaki daftar box office global. Di pekan pertama pemutaran, mengutip laporan Variety, saga kelima dari waralaba Indiana Jones menghasilkan sekitar 130 juta dolar AS atau sekira Rp1,9 triliun.
Di Amerika Utara, film yang dibintangi Harrison Ford itu mengumpulkan 60 juta dolar AS atau Rp 901,6 miliar. Angka tersebut jauh di bawah pendahulunya yaitu Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull (2008).
Film Indiana Jones terakhir yang digarap Steven Spielberg tersebut sukses mendulang angka pembukaan 100 juta dolar AS (Rp 1,5 triliun).
Di pasar internasional, Indiana Jones 5 mengumpulkan 70 juta dolar AS (Rp1 triliun) dengan total global mencapai 152 juta dolar AS (Rp 2,2 triliun). Angka itu datang setelah ditambah pendapatan awal sebesar 22 juta dolar AS.
Pencapaian pekan pertama masih terpaut jauh dengan ongkos produksi Indiana Jones 5 sebesar 295 juta dolar AS (Rp 4,4 triliun), termahal dari film-film Indiana Jones sebelumnya.
Indiana Jones 4 saja digarap dengan biaya 185 juta dolar AS, sementara lainnya di bawah 100 juta dolar AS.
Bagaimana di Indonesia? Mengutip aplikasi Cinepoint, Indiana Jones 5 yang tayang perdana 28 Juni 2023, telah menyerap 432.845 penonton atau mengumpulkan pendapatan sekira 1,38 juta dolar AS (Rp 20,7 miliar). Tertinggi di antara film-film lain di bioskop Indonesia.
Selain Indiana Jones 5, beberapa film impor lain juga masih menghiasi layar bioskop Indonesia. Antara lain Transformers: Rise of the Beasts, The Flash, Elemental: Forces of Nature, Kandahar, The Boogeyman, The Little Mermaid, Spider-Man: Across the Spider-Verse, dan Hypnotic.