Apakah kamu pernah mengenal orang yang sama sekali tidak ingin kalah dari apapun? Memiliki jiwa yang kompetitif merupakan hal yang baik, namun jika sifat itu berlebihan apa sih dampaknya?
Queen Bee Syndrome, sebutan khusus untuk perempuan yang bisa atau bahkan jago dalam segala bidang namun tidak ingin ada yang menyainginya.
Pertama kali dikemukakan oleh C. Tavris, G.L. Staines, dan T.E. Jayaratne pada tahun 1973.
Bersumber dari Instagram Damping Setara, sindrom ini biasa terjadi di lingkungan kerja yang mana kebanyakan berisi laki-laki dan perempuan yang ikut bekerja di situ merasa bahwa dirinya lebih daripada perempuan lain. Cukup aneh ya?
Mengenal Queen Bee Syndrome lebih dalam yuk! Dimulai dari ciri-cirinya, hal pertama tentu sifat narsistik yang muncul dan terkadang menggangu orang sekitarnya.
Kemudian karena sifatnya yang tidak ingin tersaingi, biasanya perempuan dengan sindrom ini susah untuk diajak bekerja sama. Sehingga menimbulkan hasil yang kurang profesional dalam lingkungan kerja karena egonya yang tinggi.
Selain itu juga kerap dijumpai pada perempuan yang jago atau ahli namun menahan diri untuk membagikan ilmu atau skillnya karena khawatir tersaingi.
Lantas apa sih dampaknya?
Pertama perempuan dengan sindrom itu tidak mendukung sesama perempuan lainnya. Istilahnya “No Women Support Woman”.
Kedua, dampaknpada diri sendiri jadi merasa menjadi idaman laki-laki atau bisa mengacu ke star syndrome.
Yuk jauh-jauh dari sindrom ini, kamu bisa memulainya dengan saling komunikasi antar rekan dan menganggap semuanya memiliki tujuan yang sama agar pekerjaan tetap berjalan dengan baik dan lebih sukses.