Penyanyi Olivia Newton-John, yang melejit ke puncak tangga lagu pop dunia pada 1970-an dan 1980-an dengan lagu-lagu seperti “I Honest Love You” dan “Physical”, dan membintangi film musikal hit “Grease,” meninggal dunia pada hari Senin (8/8) waktu setempat pada usia 73 tahun di rumahnya di California Selatan.
Kematian penyanyi kelahiran Inggris dan dibesarkan di Australia itu diumumkan di akun Instagram-nya, dengan keterangan dia “meninggal dengan damai” di rumah peternakannya “dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman.”
Oivia, yang pernah memenangkan Grammy sebanyak empat kali, telah mengungkapkan pada tahun 2017 bahwa kanker payudara yang pernah diidapnya kambuh kembali dan telah menyebar menyebar ke punggung bawahnya, memaksanya untuk membatalkan pertunjukan.
Dua puluh lima tahun sebelumnya Olivia menjalani mastektomi parsial, membuatnya menjadi pegiat penelitian kanker payudara dan masalah kesehatan lainnya, serta mendirikan fasilitas penelitian pengobatan kanker di Australia.
Sang bintang mulai tampil sebagai penghibur sejak kecil lalu melejit menjadi megabintang global setelah pindah ke Amerika Serikat. Dia berambut pirang, bermata biru dan penuh dengan semangat ketika dia menyanyikan lagu hit pertamanya pada tahun 1971 berjudul “If Not for You”, sebuah lagu Bob Dylan yang juga telah direkam oleh George Harrison.
Setelahnya, sang penyanyi merekam rentetan lagu populer seperti “Let Me Be There,” yang memberinya Grammy untuk penampilan vokal country wanita terbaik, “If You Love Me (Let Me Know)” dan dua lagu No. 1, “Have You Never Been Mellow” dan “I Honestly Love You. Lagu terakhir juga sukses memenangkan Grammy untuk kategori penampilan penyanyi pop wanita terbaik dan rekaman tahun ini.
Olivia juga meraih gelar penyanyi wanita terbaik tahun ini dari Asosiasi Musik Country pada tahun 1974, mengungguli bintang-bintang Amerika seperti Loretta Lynn dan Dolly Parton. Keberhasilan yang tidak terduga dari lagu-lagu pop bercita rasa pedesaan Australia meresahkan banyak puritan Nashville pada saat itu.
Kritikus tidak selalu peduli dengan karya Olivia, bahkan sering kali menganggap gayanya terlalu komersial. The New York Times pernah menggambarkan suaranya sebagai “hampir tidak berwarna.”
Tenar Berkat Film Grease
Namun kritik tersebut tidak melukai angka penjualan Olivia, dan dia memperkuat kariernya dengan pengakuan yang diterimanya dalam “Grease”, yang dibintanginya bersama John Travolt. Film yang tayang perdana pada tahun 1978 itu kemudian menjadi salah satu film musikal paling populer dalam sejarah Hollywood.
Dalam film yang berlatar tahun 1950-an tersebut, karakter utama yang diperankan Olivia, Sandy, memiliki hubungan asmara musim panas dengan Danny, remaja dengan rambut hitam tebal dengan banyak minyak rambut dan mata biru, yang diperankan oleh Travolta. Akan tetapi hubungan itu berantakan karena perbedaan budaya. Pada akhirnya mereka berdamai saat peran mereka terbalik, dimana Danny tampil menjadi pria manis, sementara Sandy tampil mencolok dengan pakaian kulit hitam yang ketat.
Travolta, 68, menyampaikan penghormatan kepada lawan mainnya tersebut via Instagram, dengan mengatakan “dampak yang diberikan Olivia luar biasa.”
“Olivia tersayang, kamu membuat hidup kami jauh lebih baik,” tulis sang aktor. “Aku sangat mencintaimu. Kami akan melihatmu di jalan dan kita semua akan bersama lagi. Milikmu sejak pertama kali aku melihatmu dan selamanya! Danny-mu, John-mu!”
Produser film, Allan Carr, memilih Olivia sebagai pemeran utama wanita setelah terkesan olehnya di sebuah pesta makan malam, dan Travolta juga mendesaknya untuk mengambil bagian dalam “Grease”.
Sang penyanyi awalnya enggan karena pengalaman negatifnya dalam film Inggris yang gagal berjudul “Toomorrow” (1970) dan khawatir akan mengganggu karir rekamannya. Dia juga khawatir tentang aksen Amerika, jadi bagian itu ditulis ulang untuk menjadikan Sandy orang Australia.
Film tersebut, yang dibuat berdasarkan pada musikal Broadway hit tahun 1972 dengan nama yang sama, meraih sukses besar secara kritis dan komersial, dan soundtracknya menghasilkan serangkaian hits, termasuk lagu utama, “Hopelessly Devoted to You”, “Summer Nights” dan duet mautnya bersama Travolta, ” You’re the One That I Want.”
“Saya berterima kasih untuk ‘Grease,'” katanya kepada Detroit News pada 2016. “Film dan lagu-lagunya masih sangat dicintai.”
Film musikal berikutnya “Xanadu”, yang dirilis pada 1980, gagal tetapi memberikan sang penyanyi lebih banyak hits hingga mencapai posisi No. 1.
Pada tahun 1981 Olivia mencetak single hit terbesarnya, “Physical”. Video yang menyertai lagu tersebut menampilkannya dalam pakaian olahraga dan ikat kepala, yang memicu tren mode. Liriknya yang bernuansa seks (“tidak ada yang tersisa untuk dibicarakan kecuali secara horizontal, mari kita beradu fisik”), mengikis citra gadis baik yang memayunginya dan membuat beberapa stasiun radio melarang pemutaran lagu itu.
Karier Olivia meredup setelah “Physical” tetapi pada tahun 2015 dia memiliki hit No. 1 lainnya lewat lagu “You Have to Believe,” versi “Magic” yang diubah dan ditampilkan bersama anak tunggalnya, Chloe Lattanzi.
Dia kemudian film lain dengan Travolta, “Two of a Kind” pada tahun 1983, dan mereka merekam album lagu-lagu Natal pada tahun 2012.
Olivia, yang saudara perempuannya meninggal karena kanker otak, menjadi aktivis setelah dia menderita kanker payudara, dan kemudian mendirikan Pusat Penelitian dan Kesehatan Kanker Olivia Newton-John di kota kelahirannya di Melbourne. Dia juga mempromosikan apa yang dikenal sebagai Olivia Breast Self-Exam Kit.
Sang penyanyi, yang kakeknya kelahiran Jerman dan merupakan fisikawan pemenang Nobel Max Born, menempati posisi keempat dalam Kontes Lagu Eurovision 1974, mewakili Inggris.
Pernikahan pertamanya, dengan aktor “Xanadu” Matt Lattanzi, berakhir dengan perceraian pada 1995, dan pada 2008 ia menikah dengan pengusaha John Easterling.
Selamat jalan Olivia, karya-karyamu akan selalu dikenang dan abadi!