Selebgram Meninggal Usai Sedot Lemak, Niat Mempercantik Diri Berujung Tragis

Selebgram asal Medan bernama Nanda Sari Hasibuan (30) meninggal dunia, diduga setelah melakukan operasi sedot lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Depok Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin (22/7) lalu. Pihak kepolisian sendiri mengetahui kasus dugaan malapraktik itu setelah viral di media sosial.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan berdasar pendalaman sementara, tindakan sedot lemak terhadap korban itu dilakukan oleh dokter berinisial A serta dua orang perawat berinisial K dan T.

Ia menjelaskan berdasarkan keterangan dokter, saat itu korban ingin melakukan operasi sedot lemak di lengan kanan dan kiri. Operasi disebut berhasil dilakukan di salah satu lengan korban.

“Dokternya mengatakan, sedot lemaknya di lengan kiri dan lengan kanan. Satu lengan berhasil dan satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ,” katanya, dikutip Senin, 29 Juli 2024.

“Satu dokter dan dua orang perawat ini menyatakan bahwa memang ada miss di situ. Dimana pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat lebih intensif dan meninggal dunia pada akhirnya,” ujarnya. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian Ella akibat adanya kelalaian atau unsur lain. Pihaknya masih menunggu keterangan pihak ahli.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sudah tak tertolong lagi.

“Tapi tetap sekali lagi saya sampaikan belum bisa menyatakan meninggalnya kenapa. Karena itu hanya dokter yang bisa menyebutkan itu karena apa. Apakah karena pembuluh darah pecah lalu meninggal dunia atau yang lain kita nggak tahu, karena itu hanya dokter yang tahu,” ungkapnya.

Arya mengatakan pihak keluarga korban belum membuat laporan ke pihak berwajib. Namun, proses penyelidikan tetap akan dilakukan.

Polisi telah memeriksa dua orang saksi, yakni dokter yang menangani korban serta suami dari pemilik klinik kecantikan tersebut.

“Saya tegaskan, bahwa ini bukan delik aduan, jadi ini tindak pidana murni yang kalau siapa pun mengetahui bisa melaporkan, sekalipun keluarga tidak melaporkan, atau misalnya keluarga tidak menuntut, tetap ini bisa dilakukan penyidikannya, kalau memang terbukti ada malapraktik di situ atau ada tindak pidana di situ kita akan lakukan,” kata Arya.

Polisi masih mendalami apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab kematian korban atau bukan. Arya mengatakan polisi juga akan mendalami dugaan kelalaian terkait kasus tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here