Tom DeLonge dari band rock Blink-182 menyentil Malaysia dengan mengeluarkan pernyataan melalui akun Instagram-nya bahwa dia “tidak akan pergi ke Malaysia” setelah berbagi ciuman dengan vokalis The 1975, Matty Healy.
Band kontroversial tersebut tengah menampilkan lagu andalan mereka “Robbers” di acara musik Lollapalooza, yang digelar di Chicago pada 4 Agustus, ketika Matty melihat legenda pop punk di kerumunan dan turun dari panggung ke kerumunan untuk berbagi pelukan manis dengan Tom.
Berbagi tangkapan layar dari TikTok seseorang saat itu, Tom menulis di Instagram, “Saya rasa saya dan The 1975 tidak akan pergi ke Malaysia — hanya sepasang pria yang berciuman selama set fenomenal mereka di Lollapalooza.”
DeLonge juga mengunggah video penampilan The 1975 lalu menulis, “The 1975 mengejutkan saya di Lollapalooza… Band yang hebat. (Matty Healy) bahkan memberi saya ciuman singkat sebagai sapaan pertama kali.”
Akibatnya, netizen Malaysia langsung menggeruduk Instagram vokalis sekaligus gitaris Blink-182 tersebut dan membanjiri kolom komentar dengan hujatan karena dianggap tidak menghargai kebudayaan dan peraturan yag berlaku di negara lain.
The 1975 dilarang tampil di Malaysia, di mana homoseksualitas adalah ilegal, setelah Matty, 34, memprotes undang-undang tersebut dengan mencium bassis Ross MacDonald, yang sesama pria, selama pertunjukan mereka di Good Vibes Festival di Kuala Lumpur pada pertengahan Juli lalu.
Dia kemudian mengejek pejabat Malaysia yang dianggap anti-gay setelah diberitahu bahwa mereka tidak dapat tampil di sana lagi.
Matty menulis di Instagram Stories-nya saat berita tentang larangan tersebut menjadi berita utama global, “Baiklah, mengapa Anda tidak mencoba dan tidak bercumbu dengan Ross selama 20 tahun. Tidak semudah kelihatannya.”
Penyanyi itu kemudian memposting serangkaian gambar yang menunjukkan persahabatan dekatnya dengan Ross, serta video pidato dari penulis Christopher Hitchens yang telah dihapus sejak itu, di mana sang intelektual berkata, “Homoseksualitas bukan hanya bentuk seks – itu adalah bentuk dari cinta.”
Unggahan lain di story Matty setelah kontroversi Malaysia menampilkan topi hitam yang dilapiskan pada peta negara bersama dengan tangkapan layar namanya yang kemudian menjadi tren di Twitter.
Good Vibes Festival dijadwalkan berlangsung sepanjang sisa akhir pekan, tetapi tiba-tiba dibatalkan oleh pihak berwenang setelah kontrovesi ciuman sesama jenis yang dilakukan Matty.
Tur Asia The 1975 lainnya, termasuk di pagelaran We the Fest, Jakarta dan pertunjukan di Taipei, Taiwan, juga dibatalkan. Konser Lollapalooza menjadi pertunjukan pertama mereka sejak festival music Good Vibes.