Luka emosional. Luka yang tak terlihat secara kasat mata. Tapi bisa dirasa dan rasanya bisa sangat menyakitkan. Kekecewaan, kesedihan, sakit hati, apalagi didapat dari orang-orang terdekat yang seharusnya bisa kamu percayai. Misalnya mereka yang mengatasnamakan dirinya teman, sahabat, saudara, atau kekasi, Tapi sikap, ucapan, tindakannya melukai perasaanmu. Ini menimbulkan luka batin, yang penyembuhannya lumayan memerlukan waktu.
Butuh proses dan waktu. Tidak mudah, dan tidak perlu memaksakan diri untuk cepat-cepat sembuh. Pelan-pelan, dan dengan kuasa Allah. Karena hanya kuasa Allah yang bisa menyembuhkan luka di hati. Kekuatan untuk memaafkan dan mengikhlaskan, didapat dari Allah. Berikut tanda-tandanya kalau kamu sudah mulai pulih dari luka emosional, menurut psikolog Yonmar Desta Hanggara, S.Psi, CHt.
- Mulai Menerima Perasaan dan Tak Ada Penyangkalan
Mungkin kamu sempat memilih berpura-pura baik-baik saja di depan semua orang, karena nggak mau terlihat lemah. Tapi nanti ketika di luar keramaian, kamu kembali terbayangn-bayang akan kekecewaan itu. Ini sama saja menggambarkan kamu belum move-on dari sakit hati itu. Ketika sudah pulih dari luka batin, yang terjadi adalah kita tidak perlu berpura-pura lagi. Tandanya berangsur luka itu sudah mulai pulih. Kamu sudah pada titik menerima apapun itu kenyataan pahit dan mengikhlaskannya, lalu memaafkan.
- Kembali Percaya, Bahwa Akan Ada Kehidupan yang Lebih Baik
Ketika sudah mulai bisa menerima rasa sakit dari masa lalu, artinya sudah mulai belajar untuk memahami banyak hal. Mulai memercayai bahwa masih banyak kebaikan yang terjadi, masih ada orang-orang yang baik, dan memahmi bahwa setiap orang itu berbeda-beda dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dari pada membencinya, kamu mulai berpikir lebih baik memahaminya.
- Memaafkan Walau Tak Melupakan
Berdamai dengan luka memang tak membuatnya mentupi lubang atau goresan yang sudah terlanjur tercipta. Namun dengan berdamai dengan luka, membuat kamu lebih mudah memaafkan orang-orang yang menghakimi kamu dengan seenaknya, orang-orang yang semena-mena, orang-orang yang menyakitimu. Berikanlah itu semua kepada yang Maha Kuasa, sehingga kamu tidak perlu tergulung dalam kebencian. Itu akan merusak dirimu sendiri. Dengan begini, kamu juga memaafkan diri sendiri. Sekalipun tak dilupakan, setidaknya hidupmu lebih tenang.
- Munculnya Kembali Rasa Syukur
Bersyukur di saat senang, di saat mendapat hal yang baik sangat mudah. Tapi bisakah bersyukur atas suatu ketidak nyamanan yang menimpamu? Luar biasa adalah ketika kamu dan saya bisa bersyukur dalam segala situasi, susah maupun senang. Nah, ketika kamu bisa bersyukur misalnya setelah disakiti, dan melihat ada hikmah yang bisa diambil, artinya, kamu sudah mulai bisa move-on, luka emosional itu mulai mereda.
- Mulai Kembali Mencintai Dirimu Sendiri
Kamu sudah mampu memaafkan diri sendiri, dan nggak berusaha keras lagi untuk membahagiakan semua orang, dan tidak lagi mencari standar kebahagiaan dari prang lain. Terhadap kenyataan pahit dalam hidup pun, kamu mulai mampu merangkul dan menerimanya sebagai proses bertumbuh menjadi versi diri yang lebih baik.