Para penggemar Taylor Swift, yang biasa disebut Swifties, bukan satu-satunya yang terbang ke Singapura untuk menikmati konser sang penyanyi “The Eras Tour”. Pemain football Amerika Travis Kelce, yang secara terbuka berpacaran dengan bintang pop tersebut sejak September tahun lalu, dilaporkan juga akan berada di Singapura untuk bertemu dengannya.
Seorang pelatih bola basket bernama Eric Flannery membagikan foto dirinya bersama manajer Travis Kelce pada pertandingan baru-baru ini pada Rabu (6/3).
“Senang bertemu dengan Andre Eanes di pertandingan Cavs malam ini… Pergi ke konser Taylor Swift besok di Singapura – perjalanan yang aman!”, tulisnya.
Tak lama setelah itu, penulis kolom olahraga AP Tom Withers juga men-tweet bahwa Travis Kelce akan berangkat ke Singapura.
Taylor mendarat di Bandara Seletar pada 27 Februari di mana dia disambut oleh sekelompok kecil penggemar.
Dia tampil di National Stadium, Singapura sejak tanggal 2 hingga 4 Maret dan akan mengadakan tiga konser terakhirnya di negara tersebut dari tanggal 7 hingga 9 Maret.
Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi tempat perhelatan konser “The Eras Tour”, dan kedua setelah Jepang untuk penyelenggaran konser di Asia.
Pagelaran konser Taylor Swift di Singapura secara eksklusif menjadi perdebatan di kalangan pemerintahan negara tetangga karena mereka tidak bisa menikmati lonjakan wisatawan yang disebabkan oleh konser sang penyanyi.
Dilansir dari The Guardian, Perdana Menteri Thailand mengklaim pada bulan lalu bahwa promotor konser AEG telah memberitahunya bahwa pemerintah Singapura menawarkan subsidi sebesar US$2 juta-$3 juta (sekitar Rp 31,3 miliar-Rp 47 miliar) untuk sebuah pertunjukan sebagai bagian dari perjanjian eksklusivitas.
Pemerintah Singapura sebelumnya mengatakan telah memberi Taylor Swift izin untuk bermain di negara tersebut, tanpa menyebutkan ketentuan kesepakatannya. Namun, pada hari Selasa (5/3), Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengonfirmasi bahwa sang penyanyi diberikan “insentif tertentu” dari dana pemerintah yang dibentuk untuk membangun kembali pariwisata setelah pandemi, namun tidak mengatakan berapa besar biaya kesepakatan tersebut.