Setelah tersiar kabar bahwa aktor Li Yifeng atau Evan Li ditahan oleh polisi Tiongkok karena tersangkut kasus permintaan layanan prostitusi, kariernya terancam berakhir. Sebanyak 13 pemilik merek global segera membatalkan kontrak, dramanya dihapus dari situs streaming, dan lebih dari 300 ribu penggemar berhenti mengikuti akun media sosialnya dalam satu hari setelah skandal itu terungkap.
Sebagaimana dilansir melalui Jayne Stars, para pemilik merek merilis pernyataan yang berniat untuk mengakhiri kemitraan mereka. Salah satunya, Liepin App, menunjukkan bahwa kontrak endorsement dengan Yifeng telah berakhir pada 3 Juli, sementara Budweiser dan L’oreal Paris tampaknya telah menghapus semua postingan terkaitnya di Weibo. Merek lain, seperti King To Nin Jiom, Panerai, Prada, Rémy Martin, Lukfook Jewelry, Honma Golf, dan Sensodyne, juga telah mengakhiri kolaborasi mereka dengan pria berusia 35 tahun itu.
Pengacara Zhang Zhonghui dari Firma Hukum Sino-Integrity menyatakan bahwa artis yang ditangkap karena meminta layanan seks dapat diputus kontraknya karena berdampak negatif pada merek. Besaran ganti rugi juga harus ditentukan sebelumnya, tetapi jika tidak ada klausul seperti itu, maka kedua belah pihak harus mematuhi peraturan perundang-undangan terkait.
Jumlah ganti rugi atas kerugian bisnis harus setara dengan kerugian yang disebabkan oleh pelanggaran kontrak artis, termasuk keuntungan endorsement.
Meminta layanan prostitusi merupakan hal yang ilegal menurut hukum Tiongkok dan biasanya mengarah pada penahanan administratif antara 10 dan 15 hari. Hukuman tersebut bisa dikurangi menjadi lima hari atau kurang jika pelanggarannya ringan.
Berdasarkan informasi publik, Li Yifeng telah mencapai pendapatan tahunan setinggi 69 juta yuan (sekitar Rp 148 miliar) ketika ia menempati peringkat ke-9 dalam Daftar Selebriti Tiongkok Forbes 2015. Meski kemudian turun ke peringkat ke-43 pada tahun 2020 dan tidak ada data pendapatan yang dilaporkan, sang aktor masih menerima pendapatan yang relatif tinggi dengan popularitas dan basis penggemar yang besar.
Aplikasi Pemeriksaan Informasi Kredit Perusahaan Nasional Tianyan Cha juga menunjukkan bahwa Li Yifeng memiliki tujuh perusahaan, di mana empat di antaranya masih beroperasi seperti biasa termasuk Pusat Media Budaya Fengyan Shanghai, Pusat Media Budaya Fenglu Shanghai, Studio Budaya Film dan Televisi Shanghai Li Yifeng, dan Dongyang Studio Film dan Televisi Hengdian Li Yifeng. Dia telah menutup tiga perusahaan yang tersisa tahun ini.
[…] Tersangkut Skandal Prostitusi, Karier Li Yifeng Hancur! […]