Tak banyak web series yang mengangkat isu cinta sejenis, apalagi di tengah ketatnya sensor dan reaksi publik yang sulit ditebak. WeTV berani menayangkan Sianida yang menampilkan karakter utama lesbian. Serial yang diproduksi Multivision Plus ini menghadirkan Aghniny Haque dan Jihane Almira sebagai pasangan lesbian.
Selain tema lesbian yang cukup tabu di Indonesia, cerita kopi beracun juga cukup kontroversial. Penonton mungkin akan mengaitkan dengan pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang menjadi sorotan pada tahun 2016.
Kepada wartawan, Darmawan ayah Mirna sempat mengutarakan keberatannya soal jalan cerita Sianida yang mengingatkan pada kasus pembunuhan putrinya. Raam Punjabi selaku bos Multivision Plus menegaskan Sianida merupakan cerita fiktif.
Terlepas dari kontroversinya, Sianida cukup berani menampilkan adegan seks sesama jenis. Dalam episode 1, diperlihatkan bagaimana Jenny (Aghniny) dan Amelia (Jihane Almira) melakukan hubungan intim dengan penuh hasrat. Ciuman bibir pun diperlihatkan dengan cukup jelas.
Amelia adalah putri dari keluarga kaya yang telah menikah dengan David (Rio Dewanto). Amelia menikah dengan David hanya demi menyenangkan sang ayah, Robert (Arswendi Bening Swara). Ia sebenarnya mencintai Jenny, yang tinggal di Amerika.
Ketika mendengar kabar bahwa Jenny pulang ke Indonesia, Amelia girang bukan kepalang. Selain bermesraan, Amelia dan Jenny juga bertemu dua sahabat perempuan mereka, Laura (Anastasia Herzigova) dan Sari (Agesh Palmer).
Saat keempatnya berkumpul di sebuah coffee shop, Amelia mendadak kejang dan sesak, kemudian langsung meninggal. Dari barang bukti yang ditemukan di kamar Jenny, polisi akhirnya menahan gadis itu.
Sari, Laura dan Vania (Djenar Maesa Ayu), ibunda Jenny berusaha membuktikan Jenny tak bersalah. Namun Irham (Samuel Rizal) penyidik yang memimpin investigasi, dari awal yakin Jenny pelakunya. Ditolak banyak pengacara terkenal, Jenny akhirnya dibela seorang pengacara eksentrik, Hasan (Mike Lucock).
Sianida tak hanya menjual adegan seks dan kasus yang mirip peristiwa viral. Di sini diperlihatkan hubungan Jenny dan Vania yang tak akur setelah sang putri mengaku lesbian. Demikian pula rahasia gelap dalam keluarga Amelia, yang menarik untuk digali.
Sayangnya, Sianida membahas hal-hal yang tak berhubungan langsung dengan konflik utama. Seperti konflik Sari dengan mantan ibu mertuanya soal hak asuh anak, juga rumah tangga Laura dengan Rico Rizal Akbar Azhari) yang goyah lantaran Rico tak suka istrinya terlalu mengurusi kasus Jenny.
Sejumlah kejadian seolah menggiring penonton untuk mencurigai David. Terlalu banyak rahasia dan kejahatan yang dilakukan David. Ini bisa jadi sebaliknya. Sineas mengarahkan David yang bersalah untuk menghadirkan plot-twist bahwa ternyata pembunuhnya bukan dia. Sebenarnya akan lebih seru jika ada dua, tiga atau bahkan empat ‘tersangka’ ketimbang fokus mengarahkan kecurigaan pada David.
Web series ini digarap oleh Sridhar Jetty, sutradara India yang sering menyutradarai sinetron. Dewi Fortuna, Kehormatan, Anugerah Cinta hingga Berbagi Suami The Series merupakan karyanya. Memang, ia juga membesut film Bangkit Dari Lumpur, Hantu Juga Selfie dan Jomblo Ngenes. Namun ada plot-hole yang cukup mengganggu. Seperti saat polwan Dita (Nasya Marcella) dikepung preman di lift. Dita berhasil melumpuhkan para preman. Tapi alih-alih memborgol atau memanggil bantuan, ia meninggalkan penjahat begitu saja di dalam lift.
Terlepas dari kekurangannya, kehadiran Sianida cukup menjadi angin segar dari segi genre. Tak melulu soal percintaan remaja, komedi atau horor.