Di sela rutinitas sehari-hari menyelesaikan target pekerjaan dari kantor, menjawab telepon boss, meeting online dan seabrek tugas lainnya, seringkali kita baru menyadari bahwa waktu cepat sekali bergulir dan kita sering bertanya kepada diri sendiri ‘tadi gw ngapain aja ya’. Kita seakan sudah kehilangan arti dari yang dikerjakan rutin tersebut dan tidak lagi menemukan seninya. Kalau kamu merasa hidup non-stop di depan laptop saja maka coba dulu nih teknik gaya hidup bangsa Scandinavia yang satu ini untuk keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan di luar kantor sehari-hari.
Lagom dibaca ‘lah-gom’ adalah sebuah konsep atau filosofi hidup yang banyak dipakai orang Swedia sehari-hari. Kalau diterjemahkan secara gamblang maka artinya adalah; semuanya sedang-sedang saja (bukan lirik lagu dangdut ya bun!), tidak berlebihan ataupun kekurangan. Bila disimpulkan maka artinya adalah menemukan keseimbangan yang paling cocok untuk diri sendiri. Mengutip dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swedia, jika diterjemahkan ke dalam konteks perilaku bersosial, lagom bisa dimaknai “berbaur dengan tepat tanpa menampilkan emosi yang ekstrem.
Menyadur dari buku ‘Lagom’ karya Niki Brantmark, bahwa penulis sangat takjub melihat bagaimana orang Swedia mengakhiri hari mereka setelah bekerja. Mereka akan keluar berhamburan sambil berpamitan satu sama lain kepada teman-teman mereka dengan ceria. Hal ini bukan karena orang Swedia malas-malasan dalam bekerja, justru mereka sangat fokus dan pekerja keras, tetapi mereka sangat mengutamakan kehidupan rumah dan keluarga mereka sebagai prioritas utama setelah jam kerja berakhir. Mereka tidak menunggu boss pulang dulu baru mereka pulang karena dengan begini mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga. Jadi gimana saja sih tips work life balance yang dimaksud dalam Lagom ini?
Tips #1 : Biasakan Bangun Pagi
Buat kamu yang punya kebiasaan bangun siang dan susah banget buat melek di pagi hari, gaya hidup Lagom ini bisa menawarkan solusi buat kamu. Sebelum kamu tidur, sebaiknya atur dulu alarm pengingat dalam jarak yang cukup, tidak terlalu dekat sampai kita mau jantungan, namun tidak terlalu jauh juga sampai harus terjatuh-jatuh buat matiinya. Coba bayangkan jam-jam sepi dimana kebanyakan orang di sekitar kamu belum terbangun dan kamu sudah, bayangkan kamu berjalan dipagi hari yang tenang, menyeruput secangkir kopi tanpa gangguan suara anak merengek, suami yang manggil-manggil, seperti berjalan sendiri di pantai, dalam suasana sepi yang syahdu. Ketika kamu bangun dipagi hari, buka jendela kamu, biarkan sinar matahari masuk disela-sela kamar kemudian hirup udara pagi dalam-dalam. Segar sekali bukan!
Tips #2 : Jangan Skip Makan Siang
Pasti kamu udah biasa banget titip beli makan ke OB buat makan di depan meja kan? sama dong kalau begitu. Ternyata sebuah survey di Amerika menunjukan bahwa hanya satu dari lima orang yang benar-benar makan siang, sisanya beli dan dibungkus buat makan kembali di kantor. Di Inggris juga sama saja, sebuah survey menemukan bahwa hanya sepertiga dari karyawan di negara itu yang meninggalkan mejanya untuk berangkat makan siang. Berbanding terbalik dengan Swedia yang benar-benar serius dalam hal makan siang. Karyawan yang makan di meja adalah makhluk langka di negara asal IKEA, Spotify dan Ericsson itu. Makanan yang disantap biasanya juga masih dalam keadaan hangat, bergizi atau bukan junk food dan yang terakhir mereka menikmati setiap suap dari makanan itu. Dengan gaya hidup Lagom, orang Swedia tahu bahwa makan siang yang layak selain bisa membantu kita terhubung dengan teman-teman disekitar kita, juga bisa menimbulkan banyak efek positif seperti meningkatkan produktivitas, kreativitas, konsentrasi, dan energi di sore harinya. Biasanya mereka membutuhkan waktu antara tiga puluh sampai enam puluh menit untuk makan siang, kalau kamu gimana?
Tips #3: Fika atau Snack Time
Istilah ini digunakan masyarakat Swedia untuk suatu ritual yang singkatnya dikenal dengan coffee break dan menikmati kudapan. Nah buat mereka, ini adalah waktunya untuk berhenti sebentar, rehat dari rutinitas sejenak adalah inti dari Fika. ‘Nyantai dan nongkrong bareng’, kira-kira begitu kalau diterjemahkan dalam bahasa Anak Jaksel. Tidak perlu ribet-ribet, bisa dilakukan dimana saja, kapan saja cukup dengan secangkir kopi hangat (latte) dan cemilan manis khasnya seperti roti cinnamon (kanelbullar) atau bola-bola cokelat (chokladbollar). Berhubung kita tinggal di Indonesia mungkin bisa digantikan yang manis-manis juga seperti klepon, lupis, cucur, putu mayang dan lainnya. Intinya adalah menikmati waktu break sejenak melepas penat, melurukan kaki dan tangan yang pegal akibat duduk kaku bekerja.
Tips # 4 : Mulailah Berolahraga
Buat para pekerja seringkali memasukkan kebiasaan berolahraga dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk, karena selalu ada perasaan sayang ah mendingan gue kerjain ini itu dan lainnya. Sebuah studi mengatakan bahwa ada kaitan antara olahraga jalan kaki atau bersepeda dengan perbaikan kesehatan mental. Kalau kamu tipe yang masih susah olahraga ada beberapa cara untuk memudahkannya; jalan kaki atau bersepeda ke kantor, atau kalau kamu bawa kendaraan parkir ditempat terjauh dan sambung dengan berjalan kaki. Coba untuk ganti naik lift dengan naik tangga, dijamin kamu akan ngos-ngosan, tetapi itu akan membakar kalori sampai 0.17 per satu tangga. Artinya juga 1,5 kalori untuk setiap sepuluh tangga. Ketika kamu duduk sambil mengetik kerjaan, selingi dengan posisi berdiri, dari waktu satu jam kita berdiri akan membakar sampai 114 kalori, bayangkan kalau kamu berdiri seharian, bisa kurus kali ya hehehe.
Tips # 5 : Matikan Laptopmu!
Semenjak WFH ini sepertinya pekerjaan kantor tidak ada habisnya, jam sudah menunjukan jam lima sore eh si bos malahan kirim email atau menelpon. Teknologi push mail di HP juga ternyata sangat menggangu kehidupan kita, dimana kita jadi tidak bisa menolak untuk membalas email-email yang masuk padahal sudah lewat jam kantor. Sebuah riset yang dilakukan Future Work Center di London menyebutkan bahwa tidak membaca email seharian termasuk pagi hari dan malamnya, dapat memicu stress dan pikiran negatif yang terbawa sampai ke rumah, yang pada akhirnya juga menyebabkan efek yang kurang baik pada kinerja kerja. Dalam gaya hidup Lagom ada beberapa hal yang dianjurkan; tetapkan jam kerjamu sendiri, matikan push mail, dan nyalakan out of office bila diperlukan, isi daya ponselmu di tempat yang tersembunyi dan sulit dijangkau sehingga kamu tidak bolak balik mencek HP.
Gimana, kira-kira kamu kamu cocok gak sama gaya hidup lagom ? atau kamu bahkan sudah mempraktekkan ini? Wah keren deh! Mengutip dari Dolly Parton yang mengatakan ‘Never get so busy making a living that you forget to make a life’, dengan mulai menseleksi prioritas hidup, maka kamu akan bisa lebih fokus, positif dan bahagia dalam menjalani hari-hari kedepan.
Work is never ending process it can never be completed..?